Saturday, December 31, 2005

31.12.2005... (thanks Allah it's Our 2nd Wed'Day..!)

CINTA ABADI

Kehadiran cintamu, menyinari hidupku
Kehangat cintamu, mengubati sepiku

Kelembutan hatimu, mengubati lukaku
Kedamaian hatimu, menyinari hidupku

Belaian manjamu, penawar resahku
Keluhuran hatimu, hanya kau kekasihku

Keagungan cintamu, bersama impianku
Untuk hidup bersama, selamanya

Makin membara, api cintaku
Kaulah yang satu, kaulah cintaku

Tak mungkin lagi, berubah hati
Cinta yang suci, cinta abadi


FOREVER LOVE

The first time I laid my eyes on you I knew.
We’d spend this life side by side.
I still feel the same though you’re so far away.
I swear that you’ll always be my...

Forever love. I promise you.
Someday we’ll always together.
Forever love. I won’t give up. no matter what.
I’ll be waiting for you. forever love.

Minutes and hours and years may go by.
But my heart knows nothing of time.
So don’t cry, just keep me right there.
In your dreams. and hold on to these words of mine.

Love is the road to our destiny.
Nothing can change what is meant to be.

Love Song

LOVE SONG (by:311)

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am home again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am whole again

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am young again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am fun again

However far away
I will always love you
However long I stay
I will always love you
Whatever words I say
I will always love you
I will always love you

Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am free again
Whenever I'm alone with you
You make me feel like I am clean again

Friday, December 30, 2005

Suka Ngomongin Orang & Menjilat Bos Saat Maut Wajahnya Berubah Menjadi Babi.

Kok panjang banget judulnya? Bener, itu salah satu episode dari sinetron hidayah yang sempet gw liat semalem.
Sinetron bernuansa demikian yang lagi marak di TV itu diambil dari kisah nyata yang pernah dimuat di Majalah Hidayah (jadi judulnyanya pun panjang dan aneh-aneh!).

Kisah dengan setting pabrik itu bercerita tentang karyawan yang kerjaannya ngaduin temen-temennya ke pemilik perusahaan.
Dimulai dari ngaduin temennya yang lagi ketiduran di gudang karena ngantuk semaleman nungguin anaknya yang sakit, bukannya mgebangunin malah diaduin ama sang bos sehingga tertangkap basah dan kena sanksi pencabutan tunjangan makan.
Dengan kelihaian berbicara dan keculasannya, beberapa temen lain yang belain kepala gudang tersebut akhirnya kena juga akibatnya dengan disingkirkan ke luar daerah.
Sang bos besar sih percaya aja semua omongannya karena prinsip toh dia atasan langsung dia dan tanpa ngecek langsung atau tanya karyawan lain.
Akhirnya dia pujian, bonus dan yang jelas pangkat dinaikin dengan cara mengorbankan temen-temen dan anak buahnya.

Hidupnya berubah drastis dan jadi bos kecil di perusahaan itu.
Dengan sikap sombong dan serakah dia masukin beberapa kerabatnya kerja di pabrik itu tanpa masa percobaan, sampai-sampai pengelola kantin dipecat dan digantikan sang istri.
Untuk mengambil kesempatan mumpung berkuasa, semua karyawan diwajibkan makan di kantin dengan harga yang telah ditentuin lebih mahal!.
Dia juga pinter bikin laporan palsu ke atasan bahwa semua kegiatan berjalan lancar tanpa masalah (ABS kali!).

Tapi memang Tuhan selalu memberi balasan yang setimpal pada orang yang berbuat gak bener.
Dimulai dari complain dari customer, laporan dari anak buah sampe kepergok kabur dari kantor saat jam kerja yang bikin perusahaan mo bangkrut.
Akhirnya setelah ketauan belangnya, dipecatlah dia dan digantikan dengan orang lain yang telah dibuang ke luar daerah.
Karena stress kali, sakitlah dia dan duit haramnya pun abis buat ngobatin.
Lama-lama wajahnya berubah menyerupai babi dan ajalpun enggan menghampirinya. Berkat doa dan maaf dari temen-temen yang sebelumnya pernah disakitinya maka lancarlah proses menghadap yang Maha Kuasa.

Kalo diambil hikmah dari crita itu sebenarnya udah jelas kalo kita gak boleh ngaduin temen-temen or anak buah yang berbuat salah ke bos lebih atas lagi. Kalo salah ya ditegur kecuali emang dah gak bisa..., ya kalo berbuat baik or dia lebih kreatif ya didukung...
Buat sang bos besar sendiri? Apakah semua laporan dari bos kecil tersebut benar? ya di cek aja sendiri, kan banyak caranya.
Atau ada hikmah yang lain? Wallahualam.!

Kata Bijak:
“Karena tiga hal orang bijaksana dapat dikenal. Apakah ketiga hal tersebut? Orang bijaksana memandang segala kekurangan(nya)sebagaimana adanya. Bila orang bijaksana mengetahui suatu kekurangan, ia berusaha untuk memperbaikinya. Dan bila ada orang lain yang mengakui kekurangannya, orang bijaksana akan memakluminya.

(-Buddha-)

Thursday, December 29, 2005

Perjalanan Ke Dalam Hati

Hati adalah tempat bertanya.
Hati adalah cermin.
Apa yang kita lakukan terus-menerus akan berpengaruh dan berbekas pada hati.
Hal-hal terpuji akan membuat hati mengkilap dan cemerlang.


Sementara hal-hal tercela akan membentuk asap hitam kelam yang menumpuk sedikit demi sedikit dan membuat hati menjadi gelap-gulita.
Lama-lama hati yang gelap akan menebal dan terkunci.
Ini menghalangi kita melihat kebenaran.
Karena itu kita perlu membersihkan hati kita dari benih-benih penyakit hati.

Ada tiga penyakit yang paling sering menghinggapi hati kita.
Ini juga adalah tiga dosa paling awal sejak keberadaan manusia.

Pertama, sombong dan arogan.
Ini adalah penyakit iblis yang menolak ketika diperintahkan bersujud pada Adam.
''Ia diciptakan dari tanah, sedangkan aku dari api,'' ujar Iblis.
Ini sikap rasialis seperti yang ditunjukkan oleh Hitler maupun rezim Apharteid di Afrika Selatan.
Tanpa sadar kita pun sering merasa lebih mulia dari orang lain semata-mata karena faktor SARA.
Penyakit sombong sering muncul dalam bentuk merasa lebih penting, lebih tahu, lebih benar, dan lebih taat, dari orang lain.
Perasaan paling tahu dan paling benar membuat kita menutup telinga.
Kita tak merasa perlu mendengarkan orang lain.
Kita justru sibuk memaksakan ''agenda'' kita pada orang lain.
Akar dari sombong adalah kebiasaan membanding-bandingkan diri kita (comparing) dengan orang lain.
Membanding-bandingkan akan membuat kita terombang-ambing.
Kita merasa super kalau berhadapan dengan orang yang ada di bawah kita, tapi ironisnya kita akan merasa rendah diri di saat yang sebaliknya.
Padahal satu-satunya perbandingan yang baik adalah membandingkan diri Anda terhadap potensi Anda sendiri.

Kedua, serakah.
Ini penyakit Adam yang tetap memakan pohon yang dilarang Tuhan.
Padahal ada berjuta-juta pohon yang disediakan dan hanya satu pohon itu yang dilarang.
Akar serakah adalah scarcity mentality (mentalitas kelangkaan), yaitu perasaan bahwa segala sesuatu sangat terbatas, sehingga berprinsip 'Saya akan mengambilbagian saya dulu sebelum kehabisan.'
Orang serakah menganggap dunia seperti sepotong kue.
''Kalau Anda mendapatkan potongan besar, sisanya tinggal sedikit untuk saya.''
Karena itu, saya akan mengambilnya dulu.
Semua persoalan yang kita hadapi di negara ini, baik KKN,upah minimum yang tak cukup untuk hidup layak, atau persoalan tarik-ulur otonomi daerah, sebenarnya berakar dari keserakahan, yaitu keinginan menguasai dan tiadanya keinginan untuk berbagi dengan pihak lain.

Ketiga, penyakit iri dan dengki.
Ini penyakitnya Qabil yang merasa iri terhadap Habil yang mendapatkan istri lebih cantik.
Akar penyakit ini adalah kecenderungan kita untuk selalu bersaing (competing) dengan orang lain.
Kita memandang dunia sebagai medan pertempuran.
Kita memandang setiap orang sebagai pesaing kita.
Karena itu kita berjuang mengalahkan mereka.
Kita ingin lebih pandai, lebih hebat, dan lebih populer.
Kita berduka melihat orang lain sukses.
Kita sedih melihat kawan naik pangkat.
Kita pusing melihat tetangga membeli mobil baru.
Orang yang bermental seperti ini tak perduli dengan prestasinya sendiri.
Yang penting, ia lebih tinggi dari orang lain.
Bangsa kita dipenuhi manusia-manusia yang mengidap penyakit ini.

Saya biasa menyingkatnya dengan AIDS (Arogan, Iri, Dengki, Serakah).
Itu sebabnya masalah kita tak kunjung usai.
Tapi daripada melihat orang lain, marilah kita melihat diri kita sendiri.
Karena, bukan mustahil kita pun ''terinfeksi'' penyakit AIDS ini.
Jangan lupa, kepemimpinan selalu dimulai dari diri sendiri.
Karena itu, mulailah melakukan perjalanan ke dalam.
Yaitu, menyelami hati kita masing-masing dan mendeteksi adanya benih-benih AIDS ini dalam hati kita.

Awalnya pasti sulit.
Saya teringat kata-kata mantan Sekjen PBB, Dag Hammersjold,yang banyak melakukan perjalanan antarnegara dan antarbenua. ''Perjalanan yangpaling panjang dan paling melelahkan adalah perjalanan masuk ke dalam diri kita sendiri.''


(Oleh: Arvan P.)

Wednesday, December 28, 2005

Pergi Bersama Cahaya

entah kenapa aku merasa waktu tersisa sedikit.
berbicara padamu berbusa berbunga kata-kata.
tapi kini kurasa sudah akan habis kata-kata.
makna sudah sirna, mungkin cuma canda.....

aku apakah harus kututup saja dengan kata-kata selamat tinggal?
dengan kata-kata ataukan dengan seutas senyum.
kamu bisa terjemahkan angin beriringan.
membawa ucapan perpisahan....

entah kenapa hatiku tak terbeban pada perpisahan ini…
puisi, cerita, dongeng, renungan atau ceramah basa-basi telah kurasa kenyang.
Apalagikah yang harus aku seduh?
kartun, gambar corek atau ilustrasi grafis menantiku…

tapi haruskah aku tinggalkan kamu, dengan puisi?
ah, jika cuma muntahan emosi, kita harus berpisah.
jika murni isi hatiku tercetak di hatimu, tak ada perpisahan.
namun bagaimana dengan fiksi dan opini basa-basi?

aku tengah kehabisan daya.
kata-kata sudah tidak bisa dipercaya.
tak jua ada …….menaburi alam maya.
maka kukemas jiwaku, pergi bersama cahaya....

28.12.05

Kisah Sang Tikus

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya, saat membuka sebuah bungkusan.
Ada makanan pikirnya? Tapi, dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus.
Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku sakit kepala-lah."

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing.
Katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!"

"Wah, aku menyesal dengar khabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "Tetapi tak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa ada dalam doa doaku!"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
"Oh? sebuah perangkap tikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa, berleleran liur.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian.
Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa.
Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap.
Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa.
Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu.
Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam.
Dan, sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat.
Petani itu pun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, mencari ayam untuk bahan supnya.

Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak langsung sembuh.
Banyak tetangga yang datang membesuk, dan tamu pun tumpah ruah ke rumahnya.
Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa, kambing di kandang dia jadikan gulai.
Tapi, itu tak cukup, bisa itu tak dapat taklukkan.
Si istri mati, dan berpuluh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan.
Tak ada cara lain, lembu di kandang pun dijadikan panganan, untuk puluhan pelayat dan peserta selamatan.

Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada "perangkap tikus" di dalam rumah, seluruh "ladang pertanian'"ikut menanggung risikonya.

Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari baiknya.


(Sumber: Unknown)

Tuesday, December 27, 2005

Maafkan lalu Lupakan...!

Ada suatu crita tentang dua sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.
Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya.
Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oase, dan segeralah mereka untuk mandi.

Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.
Ketika dia mulai siuman & rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU.

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu ?"
Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya diatas batu hati kita, agar takkan pernah bisa hilang tertiup angin."

Emang dalam perjalanan hidup ini kita sering timbul beda pendapat ataupun konflik dengan teman maupun keluarga karena pebedaan pikiran atau masalah lain misalnya.

Kita kadang sakit hati kalo di khianati, dibohongi, disakiti ataupun diremehkan oleh orang lain. Akan tetapi kita tak boleh berkepanjangan.
Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan kita harus mencoba untuk saling memaafkan dan setelah itu lupakan semuanya apa yang telah terjadi.

Dan belajarlah menulis diatas pasir.

Monday, December 26, 2005

... dia gak ganteng kok!

Ada seorang pria, dia tidak ganteng… tapi dia mempunyai perasaan yg tulus..
suatu hari, dia jatuh cinta kepada seorang wanita..
wanita yang sungguh membuatnya jatuh hati..
tapi ia menyadari bahwa dia tdk ganteng…
jaid dia menyimpan perasaan itu jauh di dalam lubuk hatinya…

Dia tidak ganteng…
menyadari kenyataan ini, dia masih berkenalan dengan wanita tersebut selama kenalan, dia menanyakan nomor telponnya…
mereka saling berkomukasi satu sama lain..
pria itu sangat senang berbicara denganwanita tersebut..

Dia tidak ganteng….
dia harus selalu mengingatnya sepanjang waktu..
dia tau dia tdk dpt menyampaikan perasaannya kpd wanita tsb..
Tetapi, suatu hari dia mengumpulkan segenap keberaniannya utk menelpon wanita tsb…
ketika dia ingin menelpon, teleponnya berbunyi dan ternyata itu dari wanita tsb..
wanita impiannya…
wanita itu mengajaknya untuk keluar malam itu…
tidak ada alasan buat pria itu untuk mengatakan "tidak"..
malam itu mereka prg ke restoran untuk makan malam…

Dia tidak ganteng…
hal ini terbukti padanya malam itu…
ketika wanita itu mengatakan dia jatuh cinta pada seorang pria….
hatinya hancur berkeping-keping oleh pujaan hatinya…
tetapi dia tidak mengatakan sepatah katapun..
dia tau bahwa dia tidak ganteng…

Dia tidak ganteng…
dan ia tahu, ia tidak akan mendapatkan wanita impiannya…
jadi dia berencana menolong wanita tersebut, wanita pujaan hatinya..
setelah seminggu, dia melihat wanita tersebut berkencan dengan seorang pria..
dia tahu bahwa tiada lagi harapan buatnya..

Dia tidak ganteng..
dan hal ini membuat dia kehilangan cintanya…
dia hanya tetap menyimpan perasaan ini jauh dalam lubuk hatinya..
tapi tak mengapa…
selama wanita yang ia cintai bahagia bersama denga pria yang dia cintai…

Dia tidak ganteng…
tetapi mungkin cintanya yg besar membuat wanita trsbt balik kepadanya…
suatu hari, wanita trsbt datang menangis padanya…
wanita tsbt berkata bahwa ia telah kehilangan keperawanannya dan pria yang dicintainya mencampakkannya..
Wanita itu menangis tersedu-sedu dan tidak tau harus kemana…

Dia tidak ganteng…
tapi dia mencintai wanita tersebut…
Dia menghapus air mata wanita trsbt dan memberikannya pelukan yg hangat…
wanita trsbt merasa kehangatannya mengalir melalui tubuhnya dan
menyentuh hingga ke dalam hatinya…
Wanita tsbt menyadari bahwa inilah cinta sejati…

Dia tidak ganteng…
tetapi akhirnya ia menemukan cintanya…
Dan dia bahagia selamanya…

tampang tidaklah sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam cinta…
pertimbangkanlah perasaan orang disekitarmu..
kamu akan menemukan cinta sejati dirimu…
dia mungkin tidak ganteng…
tetapi ia mencintai mu lebih dari semua org yg mencintaimu…

Saturday, December 24, 2005

Apa Artinya Cinta

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo’akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat.
Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita?
Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya.
Itulah Cinta…

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba.
Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup.
Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan.
Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati.
Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya.
Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah.
Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.
Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.

Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.
Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.
Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.
Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian… dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.
Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta, karena cinta bukanlah suatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin.
Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan.
Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.
Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta.
Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah.
Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.

Friday, December 23, 2005

Tentang Sebuah Keinginan

Apa yang kuinginkan saat ini?
aku ingin berteriak sekencang-kencangnya.

Apa lagi?
aku ingin menumpahkan air mata ini sebanyak-banyaknya.

Apa lagi?
aku ingin menolak perasaan yang bergejolak ini, bahwa ini semua adalah tidak benar.

Apa lagi?
aku tak ingin dibohongi lagi oleh siapapun.

Apa lagi?
Aku masih ingin tetap tersenyum.


Hadapi dengan senyuman, semua yang terjadi biar terjadi. Hadapi dengan tenang jiwa, semua kan baik-baik saja.

(Dewa - Hadapi dengan Senyuman).

Hadapi dengan senyuman
semua yang terjadi
biar terjadi….
Hadapi dengan tenang jiwa


semua... Kan baik baik saja
bila ketetapan tuhan
sudah ditetapkan
tetaplah sudah….

Tak ada yang bisa merubah
dan takkan bisa berubah

relakanlah saja ini
bahwa semua yang terbaik
terbaik untuk kita semua
menyerahlah untuk menang

TipsTrik: Pakai Yahoo! Messenger Tanpa Install

Pengin komunikasi lewat messenger biar gak ketinggalan komunikasi or dianggap gak gaul? Sedangkan gak mungkin install mesenger di komputer kantor?
Gak masalah kok, sekarang udah ada layanan di internet yang memungkinkan kita menggunakan messenger mulai dari Yahoo! Messenger, AIM, ICQ, Jabber, Gtalk dari Google, dan MSN dengan account Hotmail .

Cuma syaratnya komputer kita tersambung ama internet dan kita punya account di layanan messenger yang mo dipake.
Misalnya Yahoo! Messenger, kita masukin aja Yahoo! ID dan password, maka tersambunglah dengan komunitas Yahoo! Messenger seperti biasa.
So jangan kawatir kalo di komputer kita gak diperbolehkan install messenger seperti Yahoo!Messenger.

Trus caranya kita harus masuk ke website
www.meebo.com dan isikan ID buat masuk ke messenger yang biasa kita gunakan.

Mudah dan amankan..!

Gimana gak aman, soalnya transkrip pembicaraan kita gak kesimpen di komputer kita, so gak ada yang tau ama siapa kita chat and isinya apa.


Thursday, December 22, 2005

Kejujuran Hati

kuakui aku memang cemburu
setiap kali kudengar namanya kau sebut
tapi ku tak pernah bisa
melakukan apa yang seharusnya kulakukan
karena kau memang bukan milikku..

kuakui aku merindukanmu
meski ternyata tak pernah kau merindukanku
tapi ku tak pernah bisa
melakukan apa yang seharusnya kuinginkan
karena memang kau bukan milikku..

sesungguhnya ‘ku tak rela
jika kau tetap bersama dirinya
hempaskan cinta yang kuberi..
semampunya ‘ku mencoba
tetap setia menjaga sgalanya
demi cinta yang tak pernah berakhir..

kejujuran hati yang tak mungkin dapat kupungkiri
keinginanku untuk kau tahu isi di hatiku.

8 Kali Pelukan Perhari Supaya Tetap Sehat

Berdasarkan hasil penelitian, kita butuh empat kali pelukan per hari untuk bertahan hidup, delapan kali supaya tetap sehat, dan dua belas kali untuk pertumbuhan.
Jika ingin terus tumbuh, kita butuh dua belas pelukan per hari.
Pelukan berkhasiat menyehatkan tubuh.
Pelukan merangsang kekebalan tubuh kita.

Pelukan membuat kita merasa istimewa.
Pelukan memanjakan sifat kekanak-kanakan yang ada dalam diri kita.
Pelukan membuat kita lebih merasa akrab dengan keluarga dan teman-teman.

Sayangnya, banyak dari kita dibesarkan dalam rumah yang di dalamnya pelukan adalah sesuatu yang tidak lazim, dan kita mungkin merasa tidak nyaman minta dipeluk dan memeluk.

Kita mungkin pernah digoda sebagai "si anak manja".
Dari proyek penelitian selama setahun, kita menemukan bahwa 83 persen peserta jajak pendapat menerima kurang dari satu kali pelukan sehari (rata-rata sekitar 4 pelukan
sepekan).

97 % peserta menginginkan lebih banyak lagi pelukan daripada yang telah mereka terima.
Jangan pernah merasa malu atas kebutuhan alamiah Anda untuk disentuh dan dipeluk.

Kami mendorong untuk mendapatkan dan meminta pelukan yang Anda butuhkan.

Ucapan sederhana, "Peluk saya, dong" amat membantu kita agar bisa mendapatkan lebih banyak pelukan.
Targetkan meminta dan mendapatkan dua belas kali pelukan dalam sehari.

Sumber: The Aladdin Factor, Jack Canfield & Mark Victor Hansen.

Wednesday, December 21, 2005

Humor Sufi: Allah Tahu Hati Orang

Seorang teman yang mengundang Nashruddin ke rumahnya menyuguhkan madu dan roti.
Selesai menyantapnya, Nashruddin berkali-kali menjilati sisa madu itu dengan jemarinya.

Melihat tingkah Nashruddin itu, temannya berkata, "Makan madu tanpa roti dapat membakar hati."

Mendengar perkataan temannya, Nashruddin malah semakin cepat dan penuh semangat menjilati madu yang tersisa di jari-jemarinya.

"Allah Mahatahu hati orang yang terbakar," katanya.

Humor Sufi: Jadi Orang Dungu Biasa

Suatu hari Nashruddin ke tempat penggilingan tepung dengan membawa karung berisi gandum. Setelah tiba, dia langsung mengambil beberapa genggam gandum dari karung gandum milik orang lain, lalu memasukkannya ke karungnya sendiri.

Tentu saja pemilik gandum menegur Nashruddin. "Hai, apa yang sedang kau lakukan, kenapa mengambil gandumku?"

Nashruddin menjawab dengan tenang, "Aku ini orang dungu dan aku melakukan sesuatu sesuai perintah otakku."

Pemilik gandum geleng-geleng kepala atas jawaban Nashruddin yang tidak masuk akal itu.

"Jika kamu orang dungu, mengapa kamu tidak mengambil gandum dari dalam karungmu sendiri, lalu memasukkannya ke dalam karung orang lain?"

Nashruddin kembali menjawab, "Aku orang dungu biasa. Kalau saranmu itu aku jalankan, aku menjadi orang dungu yang berlipat-lipat."

(Dikutip dari 'Canda ala Sufi', Cahaya, 2004

Tuesday, December 20, 2005

Blogger Juga Manusia (Part.2)

Selalu Merasa (tak pernah) Sendiri

Biarlah dirimu menjadi dirimu.
Biarlah diriku menjadi diriku jua.
Kau yang tersembunyi, itulah sebenarnya jati diri.
Jangan kau kira cermin tempatmu berkaca keruh, tak mampu menafsirkan parasmu.
Kau yang kabur, itulah dirimu.
Usah kau hujat diri.
Sesuatu yang kau sembunyikan bukan berarti kemunafikan.
Apa yang telah ditutupi oleh-Nya tidak perlu dipaparkan.
Biar dia semisteri malam.
Lewati malam seperti biasanya.
Selalu Merasa [Tak Pernah] Sendiri

Monday, December 19, 2005

Memaafkan Diri Sendiri Sebelum Memaafkan Orang Lain

"Maafkan dirimu sendiri dengan demikian kamu akan lebih bisa menerima kesalahan orang lain dan kamu juga akan berhenti mengkritik orang lain."

Kata-kata itu saya dapatkan ketika saya baca horoskop di sebuah situs.

Belajar memaafkan diri sendiri sebelum memaafkan orang lain adalah hal yang bisa dikatakan tidak gampang, karena memaafkan diri sendiri berarti juga kita harus menerima kekalahan kita, hal-hal "buruk" yang kita perbuat, juga yang paling sulit adalah mengakui bahwa kita sudah tidak jujur pada diri sendiri.

Seperti kita tahu hati kita selalu membimbing kita untuk melakukan hal-hal positif, sadar atau tidak itu memang sudah kodratnya.
Nah, menurut saya, untuk memaafkan orang lain, kita harus bisa memaafkan diri sendiri untuk kemudian memperbaiki kesalahan itu dan juga kita harus konsisten dengan apa yang sudah sepakati untuk tidak mengulanginya lagi, lebih-lebih kita harus selalu mendengar kata hati kita.

Memaafkan diri sendiri saja sudah susah, apa lagi memaafkan orang lain ? belajar untuk menerima karena sudah cukup kita jadi seseorang yang selalu memakai topeng, bukan begitu? pertanyaan saya selanjutnya, kapankah kita terakhir kali memaafkan orang yang telah berbuat kesalahan terhadap anda dengan tulus dan menganggap bahwa itu tidak pernah terjadi?

Blogger Juga Manusia (Part.I)

KETABAHAN

Apa sih artinya ketabahan? Ini adalah sebuah proses kekuatan jiwa seseorang, bukan saja proses yang identik dengan kemiskinan sandang-pangan, tapi dalam arti luas bisa berarti tabah menghadapi penderitaan akibat penyakit atau cobaan hidup yang dihadapkan pada masalah interaksi, relasi, dan kehilangan orang terdekat.
Bahkan, ketabahan seseorang akan teruji kala mengikuti audisi, pertandingan, persaingan dalam bisnis, prestasi, karier, pekerjaan, sekolah, juga dalam pergaulan.

Ketabahan terkait dengan kekuatan jiwa seseorang menghadapi atau mengurai masalahnya, baik itu ketika menderita, menghadapi cobaan, mengalami kegagalan dan sebagainya.
Tentu aja tingkatnya beda-beda dan tergantung masing-masing individu.

Sebagai contoh, ada orang yang mempunyai ketabahan kuat, seperti orangtua bayi yang ditolak enam rumah sakit. Sang ibu harus melihat bagaimana bayi mungil yang lahir dalam kondisi kritis membutuhkan pertolongan medis segera, tapi yang didapat penolakan pihak rumah sakit.
Jika sang ibu tak punya kekuatan jiwa yang ngasih ketabahan, mungkin bayi tersebut sudah dibawa pulang untuk menerima "nasibnya".
Sang ibu akan mencoba dan terus mencoba sampai dapat rumah sakit yang mau menolong bayinya.

Soal ketabahan, tak bisa dijabarkan milik orang kelas rendah atau kelas tinggi.
Bukan juga merupakan ilmu turunan.
Ketabahan dipengaruhi oleh lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang yang terbiasa dikelilingi oleh orang-orang yang punya ketabahan kuat, lebih bisa mencerna, beradaptasi dengan hal-hal yang membutuhkan kekuatan jiwa.


Ketabahan seseorang bisa didapat melalui penularan dari lingkungan yang bisa menularkan kekuatan jiwa ini.
Jika seseorang sedang membutuhkan kekuatan jiwa, dia bisa mencari atau berdiam dalam lingkungan yang mendukungnya untuk mendapatkan ketabahan itu.
Keluarlah dari lingkungan orang-orang yang membuat kita lebih menderita dengan cekokan kepesimisan dan keputusasaan.

Kekuatan jiwa yang bernama tabah ini, merupakan kemampuan seseorang dalam memproses kedatangan "rasa sakit di badan" dan "rasa susah di pikiran" .
Bahkan, filsuf Romawi Epieus (341-270 SM) merumuskan bahwa kemampuan (kekuatan) jiwa yang menghasilkan ketabahan adalah sebuah proses dari kemampuan seseorang dalam mengelola nalarnya dengan cermat.

Jika suatu saat kita menghadapi masalah yang membutuhkan kekuatan jiwa yang bernama ketabahan, ada baiknya kita mengikuti nasihat Prof Dr dr Dadang Hawari dalam bukunya Stres, Cemas, & Depresi, yang mengemukakan cara-cara untuk mengatasi masalah tersebut.


Caranya ?
Melakukan identifikasi dan inventarisasi masalah.
Menanggulangi masalah secara pragmatis.
Menyusun skala prioritas untuk penyelesaiannya.
Menjabarkan alternatif untuk membuat pilihan-pilihan.
Mengantisipasi risiko yang akan timbul untuk dibuat seminimal mungkin.

Seseorang yang lemah jiwanya, akan lebih terpuruk jika tidak mampu untuk menanggulangi masalahnya secara pragmatis.
Sering kita dengar seseorang yang baru saja mendapat penjelasan dari hasil pemeriksaan dokter yang mengatakan, "Anda kemungkinan menderita tumor jinak", langsung merasa lemas dan stres berat.
Dia langsung mengindikasikan dirinya sebagai penderita kanker ganas, dan sebagainya.
Padahal, sang dokter baru mengatakan,"ada kemungkinan".
Itu pun baru tumor jinak bukan kanker ganas.

Nah, seseorang yang demikian rapuh jiwanya akan mengalami kondisi yang lebih dibanding orang yang lebih kuat jiwanya.
Dengan penjelasan yang sama dari dokter, seseorang dengan jiwa yang kuat akan berusaha mengidentifikasi dan menginventarisasi masalahnya, menanggulanginya secara pragmatis, serta menyusun skala prioritas untuk menyelesaikan masalah kesehatan, yang berupa kemungkinan menderita tumor jinak.
Hasilnya pasti lebih baik daripada menangis dalam keputusasaan.
Penanganan masalah seperti itu juga dibutuhkan ketika menghadapi masalah-masalah hidup lainnya.

Umumnya seseorang baru menyadari memiliki kekuatan jiwa yang bernama ketabahan, kala dia dihadapkan pada masalah yang pelik.

Ketabahan, erat kaitannya dengan jiwa seseorang yang mempunyai sesuatu pegangan, umumnya keyakinan yang berkaitan dengan agama dan keyakinan pada Sang Pencipta.
Dengan demikian, sangat penting seseorang mempunyai keyakinan yang dijalani dengan sepenuh jiwa, sebagai bekal menghadapi cuaca kehidupan yang selalu berubah dan penuh kejutan.


(Rose, 18.12.2005)

Friday, December 16, 2005

Mengingat Kematian

Seorang lelaki sedang tiduran di bawah pohon apel.
Tiba-tiba salah satu dari buah apel gugur dan menimpa salah satu bagian badannya.
Laki-laki itu lantas berpikir. Kenapa barang ini jatuh ke bawah?
Bagi orang biasa, jatuh ke bawah adalah hal biasa, sebab yang namanya jatuh, sudah pasti ke bawah.
Tidak perlu pemikiran yang lebih sulit lagi.
Tapi bagi laki-laki berotak cerdas ini menjadi hal yang luar biasa.
Dan dari gerilya pemikiran laki-laki inilah lahir teori gravitasi bumi yang mashur itu.
Dan laki-laki itu bernama Newton, fisikawan Eropa.

Tiba-tiba, suatu hari saya mengingat laki-laki itu.
Sebab ketika saya sedang santai di bawah pohon mangga, setelah letih bekerja, tiba-tiba salah satu buah mangga, jatuh dan menimpa saya.
Karena otak saya tidak secerdas otak Newton, kejadian itu juga saya pandang biasa-biasa saja. Tapi ada satu yang menjadi luar biasa adalah, ketika yang jatuh itu adalah buah yang masih muda.
Bahkan untuk menjadi masak, buah ini perlu proses alamiah yang lebih lama lagi.

Kenapa mangga muda yang jatuh? Bukankah ada mangga yang lebih layak jatuh terlebih dahulu?
Pandangan umum manusia, suatu saat akan sangat berbeda dengan kekuasaan Sang Maha pencipta.
Kita mengatakan, benda ini layaknya begini dan begitu.
Tapi, Allah SWT mempunyai hak prerogatif untuk berkata dan bertindak lain.
Dalam bahasa orang- orang yang beriman: Apa yang terjadi di dunia ini, sudah barang
tentu ada dalam lingkup qada dan qadar-Nya.
Dan jatuhnya mangga muda itu, tak hanya sekedar terkena tiupan angin yang berhembus belaka, tapi di balik itu semua, Allah SWT ikut berperan di dalamnya.

Alhamdulillah, dari jatuhnya mangga itu, saya diingatkan untuk yang kesekian kalinya oleh Allah, untuk mengingat kembali sesuatu yang sangat penting, yaitu kematian.
Ada sebuah kisah, bahwa seorang saleh zaman dulu, pernah meletakkan batu nisan di depan pintu rumahnya.
Tujuannya tak ada lain hanyalah agar setiap saat ia bisa mengingat kematian.
Itu tentu wajar -wajar saja, sebab datangnya ajal adalah sebuah kepastian, dan tak ada satu mahlukpun yang mengetahuinya.

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang ajalnya.
Dan Allah maha mengtahui apa yang kamu kerjakan. (QS 63:11)

Dan dalam perjlanan hidup saya, saya tidak harus meletakkan batu nisan di depan pintu rumah saya.
Kalau berpikir ke belakang sana, sudah sangat sering sebenarnya saya diingatkan tentang hal tersebut.
Hal-hal yang seharusnya saya lebih waspada dan cepat-cepat berbuat amal kebaikan.
Sebelum kematian menjemput saya.

Ketika saya berumur sepuluh tahun, adik yang sangat saya sayangi, adik yang selalu saya gendong ke sana ke mari kalau ibu saya memasak atau ke kebun, dipanggil oleh Allah SWT. Masuk SMP, kembali Allah mengingatkan saya, dengan meninggalnya bapak saya, yang baru berusia 40-an.
Umur yang masih sangat produktif, dan saya masih sangat membutuhkan pendidikan darinya.

Setelah meninggalnya bapak saya, saya jadi sering sekali pergi ke kuburan untuk men-ziarahi makamnya.
Atau saya sangat sering pergi ke tempat tersebut, karena saya sering ikut menggali kubur kalau saudara atau tetangga saya meninggal.

Dewasa sedikit, saya lebih sering masuk ke liang lahat, untuk menghadapkan wajah sang mayat ke kiblat, sebelum ditimbun dengan tanah.
Saya sering sekali melihat wajah-wajah terakhir orang yang mau menghadap-Nya.
Atau saya sering sekali diajak oleh mudin, orang yang mengurusi tentang kematian di kampung untuk menjadi asistennya.
Saya membantu mempersiapkan kain kafan, ikut memandikan jika mayatnya laki-laki dan sekaligus ikut membantu membungkusnya.

Sebelum saya berangkat merantau ke Brunei, saya banyak dihubungi tokoh-tokoh masyarkat desa saya, agar saya jangan merantau lagi.
Mereka menginginkan saya agar jadi Kaur Kesra, Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat.
Yaitu suatu struktur organisasi desa yang mengurusi tentang kesejahteraan rakyat, pernikahan dan sekaligus tentang urusan kematian.
Tapi saya menolak dengan sopan.
Saya merasa masih terlalu muda untuk mengurusi hal kemasyarakatan, dan lebih menghormati senior saya, tentu yang ilmu agamanya lebih dari saya.

Dan hari-hari ini, alhamdulillah, Allah masih sayang kepada saya, bahwa di perantauan inipun Allah memberikan pekerjaan dengan sesuatu yang berhubungan dengan kematian.
Setiap hari, kalau saya membuat mie putih ala Cina, saya harus mencuci kain putih sepanjang lima meter.
Kain yang selalu mengingatkan saya kepada pembungkus mayat.
Dan Kalau saya membuat tahu, juga saya selalu berhadapan dengan kain putih untuk menyaring susu kedele.
Dan tentu saja ini juga mengingatkan saya kepada benda yang akan dibawa jika kelak kita meninggal dunia.

Maka, ketika saya kejatuhan mangga muda, saya merenung.
Sudah sering sekali Allah mengingatkan saya dengan hal-hal yang berhubungan dengan kematian, tapi apakah saya sendiri sudah ingat dengan kematian yang akan menimpa saya? Dan sudah cukupkah bekal saya jika tiba-tiba Izrail menemui saya?
Sudahkah saya termasuk golongan orang-orang cerdas menurut prespektif Rasulullah?
Karena menurut Rasulullah orang-orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian.

Saya meraba diri saya, dengan mengingat perbuatan selama hidup saya ini.
Saya mencoba bercermin dengan para salafusshaleh, sudah sejauh manakah jejak mereka yang saya laksanakan.
Dan sudah sejauh mana kelayakan saya jika menghadap-Nya.

Otak saya terus bergerilya.
Walaupun otak saya tidak secerdas seperti para penerima beasiswa, apalagi deretan ilmuwan fisika dan para penerima hadiah Nobel, seperti Newton misalnya, tapi mudah-muahan Allah memasukan saya kepada deretan orang-orang cerdas menurut kacamata khatamul ambiya, Muhammad SAW.
Yang selalu mengingat akan datangnya kematian.
Itulah yang tak henti-hentinya saya mohonkan pada-Nya.


(Sumber: Unknown)

Thursday, December 15, 2005

Cerita Tentang Mawar Berduri

Ada crita tentang seorang pemuda yang punya sebiji bibit mawar.
Ia ingin sekali menanam mawar itu di halaman rumah.
Bergegas segera menyiapkan semua perlengkapan termasuk pot kecil yang terindah beserta pupuknya dengan harapan mawar itu akan tumbuh dengan baik.
lalu pot indah tersebut dia letakkan pot itu di sudut halaman rumah yang cukup mendapat sinar matahari.

Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.
Disiraminya bibit mawar itu setiap hari.
Dengan tekun, dirawatnya pohon itu.
Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan.
Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu.
Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna.
Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.
Tiap pagi diselidikinya bunga itu dengan hati-hati.


Akan tetapi ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya.
Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini karena duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.
Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, "Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti, tiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka, selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit, aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini."

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya.
Ia mulai tak peduli, mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang.
Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu.
Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu.
Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu.
Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

Temanz, kisah tadi memang sudah selesai, tapi, ada ada satu pesan moral yang bisa kita raih didalamnya. Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi.

Di dalam setiap jiwa, selalu ada 'mawar' yang tertanam.
Allah yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat, Allah-lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita.
Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.
Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat "duri" yang tumbuh, atau hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang.

Kita sering menolak keberadaan kita sendiri.
Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya.
Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita.
Kita menolak untuk "menyirami" hal-hal baik yang sebenarnya telah ada.
Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa.
Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu.
Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini dan orang lain lah yang kadang harus menunjukannya.

Temanz, jika kita bisa menemukan "mawar-mawar" indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul.
Kita, akan terpacu untuk membuatnya akan membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul.
Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita.
Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.
Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita.
Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati.

"Mawar-mawar" ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu hanya ada dalam jiwa-jiwa kita sendiri.
Mungkin kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa.
Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Temanz, biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu.
Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya.
Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu.
Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu.

Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka.
Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.

(Only or My Rose, 15.12.2005)

Wednesday, December 14, 2005

Ajari Aku Memeluk Landak

“Satu cara terpenting dalam membantu anak-anak tumbuh dewasa adalah: kita harus tumbuh dewasa terlebih dahulu.”

Cassie menunggu dengan antusias.
Kaki kecilnya bolak-balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan.
Diliriknya jalan raya depan rumah.
Belum ada. Cassie masuk lagi. Keluar lagi.

Belum ada. Masuk lagi. Keluar lagi.
Begitu terus selama hampir satu jam.
Suara si Mbok yang menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan, tidak dia gubris.

Pukul 18.30. Tinnn... Tiiiinnnnn...!! Cassie kecil melompat girang!
Mama pulang! Papa pulang! Dilihatnya dua orang yang sangat dia cintai itu masuk ke rumah.

Yang satu langsung menuju ke kamar mandi.

Yang satu mengempaskan diri di sofa sambil mengurut-urut kepala.
Wajah-wajah yang letih sehabis bekerja seharian, mencari nafkah bagi keluarga.
Bagi si kecil Cassie juga, yang tentunya belum mengerti banyak.
Di otaknya yang kecil, Cassie cuma tahu, ia kangen Mama dan Papa, dan ia girang Mama dan
Papa pulang.

"Mama, mama.... Mama, mama...." Cassie menggerak-gerakkan tangan.

"Mama...." Mama diam saja.
Dengan cemas Cassie bertanya, "Mama sakit ya? Mana yang sakit? Mam, mana yang sakit?"

Mama tidak menjawab. Hanya mengernyitkan alis sambil memejamkan mata.
Cassie makin gencar bertanya, "Mama, mama... mana yang sakit? Cassie ambilin obat ya? Ya? Ya?"

Tiba-tiba... "Cassie!! Kepala mama lagi pusing! Kamu jangan berisik!"
Mama membentak dengan suara tinggi.

Kaget, Cassie mundur perlahan.

Matanya menyipit. Kaki kecilnya gemetar.
Bingung. Cassie salah apa? Cassie sayang Mama... Cassie salah apa?
Takut-takut, Cassie menyingkir ke sudut ruangan.
Mengamati Mama dari jauh, yang kembali mengurut-ngurut kepalanya.
Otak kecil Cassie terus bertanya-tanya: Mama, Cassie salah apa? Mama tidak suka
dekat-dekat Cassie? Cassie mengganggu Mama? Cassie tidak boleh sayang Mama, ya?

Berbagai peristiwa sejenis terjadi.
Dan otak kecil Cassie merekam semuanya.

Maka tahun-tahun berlalu.

Cassie tidak lagi kecil. Cassie bertambah tinggi.
Cassie remaja. Cassie mulai beranjak menuju dewasa.

Tin.. Tiiinnn... ! Mama pulang. Papa pulang.

Cassie menurunkan kaki dari meja. Mematikan TV.
Buru-buru naik ke atas, ke kamarnya, dan mengunci pintu.
Menghilang dari pandangan.

"Cassie mana?"
"Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya."

Malam itu mereka kembali hanya makan berdua.

Dalam kesunyian berpikir dengan hati terluka: Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah, dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama denganku?
Apa salahku? Apa dosaku? Ah, anak jaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orangtua!
Tidak seperti jaman dulu.

Di atas, Cassie mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam.

Dari jauh. Dari tempat di mana ia tidak akan terluka.
"Mama, Papa, katakan padaku, bagaimana caranya memeluk seekor landak?"

"Tahukah anda bahwa landak tidak boleh memanah musuhnya dengan menggunakan durinya tetapi durinya senang terkeluar kalau ia diganggu atau disentuh oleh musuhnya.
Duri landak ini kadang-kadang akan mengenai musuhnya sekiranya ia diterkam.
Duri-duri landak ini selalunya terletak selari dengan badannya.
Duri ini akan tegak berdiri jika landak tersebut takut atau terkejut.
Ia juga akan menghayunkan ekornya yang berduri. Dengan ini musuh landak akan takut kepadanya."
(Sumber: Unknown)

Tuesday, December 13, 2005

Hidup Bak Sebidang Tembok

Jika anda anggap hidup ini bagai sebidang tembok, agar kokoh bangunlah dengan batu-batu besar nan kuat.
Batu-batu besar itu adalah sesuatu yang berat dipikul, keras di jinjing;

Sesuatu yang kita perjuangkan atas nama cinta; yang senantiasa kita perjuangkan;
Sesuatu yang padanya kita rela berkorban, berjerih-jerih, bahkan menukarnya dengan segenap jiwa dan raga.

Sesuatu itu bisa berupa keluarga, persahabatan, pekerjaan, atau apa pun yang begitu berharga sehingga kita harus membangunnya kuat-kuat; serta memolesnya indah-indah.
Namun demikian, agar bebatuan besar itu saling rekat-merekat kuat, ia harus ditautkan dengan pasir-pasir kecil.

Pasir-pasir lembut yang melindungi telapak kaki kita dari perihnya peristiwa.

Pasir-pasir itu adalah kegembiraan dalam syukur, senyuman di balik peluh, serta kehangatan hubungan antar sesama.
Jika demikian, maka kita akan dapati sebuah tembok yang menjadi monumen simbol kehadiran kita di dunia ini.
Dan, itu tentu jauh lebih baik ketimbang hanya sekedar meninggalkan sepasang nisan di batas kubur.

Anda takkan pernah belajar lebih sedikit, anda hanya bisa belajar lebih banyak. (R. Buckminster Fuller)

Kebutaan di abad 21 ini bukan mereka yang tak bisa membaca dan menulis, namun mereka yang tak bisa belajar, mengubah pelajaran dan mengulang pelajaran.
(Alvin Toffler)

Monday, December 12, 2005

Diam Adalah Emas

Kata Bijak Hari Ini: "Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup ditepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalasdengan buah. (Abu Bakar Sibli)"

Saat anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan,diamlah.
Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara.
Namun, mengetahui kapan anda harus diam adalah hal yang jauh berbeda.
Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan.
Bagaimana anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata.

Diamlah demi kejernihan pandangan anda.
Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya.
Sekali anda membuka mulut, anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari.

Mungkin sebagian kecil kata-kata itu tidak anda kehendaki.
Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar.
Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat.
Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut segera memenuhi mulutnya.
Inilah ibarat, kekuatan anda untuk diam.
Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diamnya parabijak.
Untuk itu, anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga.
Bukankah pepatah mengatakan, "diam adalah emas?".

Sunday, December 11, 2005

Paku

Dengan bukunya If Life is a Game, These are The Rules (Broadway,1998), motivator andal Cherie Carter-Scott, PhD, memberikan pandangan spiritual dasar untuk menjelaskan apa artinya menjadi manusia lewat 10 kaidah kehidupan.

Menurut Cherie, sejak "memperoleh" tubuhnya, manusia mulai memasuki sekolah kehidupan.
Yang dihadapi setiap hari tak lain adalah "pelajaran" demi" pelajaran".
Setiap pelajaran selalu diulang sampai kemudian dikuasai.
Tak ada kata salah-benar, yang ada hanya pelajaran.
Proses belajar itu tak ada akhirnya.
Orang lain adalah cermin bagi kita.
Seperti apakah hidup kita nanti amat tergantung pada diri sendiri.

Contoh kasus adalah crita berikut:

Anto memiliki tabiat yang kurang baik, gampang marah, memaki, atau ngomel.
Suatu hari ayahnya memberi sekantung paku seraya berpesan, setiap kali marah atau ngomel, ia harus menancapkan sebuah paku pada kayu pagar belakang rumah.

Hari pertama, Anto menancapkan 27 paku.
Hari demi hari berikutnya ia mampu mengurangi jumlah paku yang mesti ditancapkan.
Lama-lama ia sadar, ternyata lebih mudah mengendalikan emosinya daripada harus menancapkan paku.
Ia melaporkan hal itu pada sang ayah.
Setelah itu ayahnya menyarankan, mulai sekarang Anto diharuskan mencopot kembali satu paku setiap kali ia berhasil mengendalikan emosinya.

Pada akhirnya anak muda itu berhasil mencopot semua paku yang tertancap pada kayu tersebut.
Sang ayah kemudian menggandeng Anto melihat pagar kayu.
"Kau telah melakukan sesuatu yang baik anakku. Namun, lihatlah kayu besar ini sekarang berlubang-lubang, tidak mulus lagi. Inilah cermin hidup. Setiap kemarahan, kegusaran, akan menimbulkan bekas luka di hati orang. Persis seperti bekas-bekas lubang paku pada kayu ini. Betapapun kita berkali-kali minta maaf, luka itu masih ada"

Dalam bukunya, Cherie Carter-Scott menulis, "... Setiap kemarahan akan membuatmu menjadi lebih kecil, sementara memaafkan akan mendorongmu untuk berkembang jauh melebihi ukuranmu."


(disarikan dari Reader Digest)

Saturday, December 10, 2005

Rekening Benjamin

"Apakah Anda mencintai kehidupan? Jangan hamburkan waktu, karena dari bahan itulah kehidupan dibuat."

Itulah ucapan Benjamin Franklin (1706 - 1790) mantan presiden Amerika di atas, sungguh menarik dan menggelitik.
Gak percaya? Mari utak-atik cari pesan apa yang ngumpet di baliknya.

Misalkan setiap pagi rekening bank kita trima transferan duit sebesar AS $ 86.400.
Jumlah tersebut harus dihabiskan hari itu juga, karena malemnya bank akan menghapus sisa yang gak kepake.
Apa yang akan kita perbuat dengan duit itu?

Hidup kita sesungguhnya kayak sebuah rekening bank waktu.
Setiap pagi kita dikasih modal 86.400 detik.
Malemnya, sisa waktu yang gak kepake akan dihapus. Begitu seterusnya.
Gak ada crita sisa saldo hari ini bisa dikumpulin buat tabungan besok pagi.

Tiap hari, kita harus bisa menginvestasikan modal yang diberikan guna memperoleh manfaat sebaik-baiknya dalam hidup, menyangkut kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan.

Kita bisa tanya pada pelajar yang tinggal kelas alias gak naik kelas, buat menyadari betapa berharganya SATU TAHUN.
Kita bisa tanya pada seorang ibu yang melahirkan bayi prematur, buat menyadari betapa berharganya waktu SATU BULAN.
Kita bisa tanya kepada editor majalah mingguan, buat menyadari berharganva waktu SATU MINGGU.
Untuk menyadari nilai SATU JAM-pun, kita bisa tanya pada sepasang kekasih yang sedang menunggu janji berkencan.
Untuk menyadari nilai SATU MENIT juga, bisa tanya pada seseorang yang ketinggalan kereta api.
Untuk menyadari nilai SATU DETIK apalagi, bisa tanya pada orang yang baru terhindar dari tabrakan mobil...!!!!

Hargailah setiap detik yang kita miliki.
Terlebih karena kita menggunakannya bersama-sama dengan orang-orang yang tercinta dalam menjalani hidup ini.

Ingat, kemarin merupakan sejarah, besok masih misteri dan hari ini adalah hadiah.

(Disarikan dari Intisari)

Friday, December 09, 2005

Kekuatan Terbesar Dari Semuanya

Akhir-akhir ini gw gak mood buat bikin tulisan. akan tetapi masih banyak crita-crita menarik yang mungkin bermanfaat buat orang laen.
Crita kali ini menggambarkan kekuatan manusia yang hanya ada pada diri sendiri bukan pada orang laen, makanya kalo merasa diri kita yakin benar dan sanggup kita harus pede aja meski banyak kerikil menggelitik kaki.

Konon ada suatu meeting penting beberapa dewa di Yunani jaman dulu kala. Salah satu dewa berkata, "kekuatan itu lebih baik ditaruh di dasar laut agar tidak mudah ditemukan oleh manusia yang jahat."

Tapi dewa laen percaya kalo suatu saat manusia akan tahu gimana caranya buat pergi ke dasar laut dan kekuatan itu akan ditemukan.

Sementara ada dewa laen lagi ngusulin supaya ditaruh di gunung yang tertinggi di dunia (Mount Everest kali..), yang mungkin gak akan dicapai manusia.

Tapi ada juga dewa yang gak mau kalah yang masih percaya kalo suatu saat manusia akan tahu cara mendakinya dan nemuin kekuatan itu.
Para dewa itu akhirnya bertengkar en berantem sendiri ampe gak ketemu jawabannya.

Akhirnya, salah satu dewa yang paling bijaksana di antara mereka berkata, "Marilah kita taruh di tempat yang tidak mudah ditemukan oleh orang-orang itu".
"Tapi dimana letaknya?" tanya dewa yang lain.

Dewa bijak itupun menjawab, "Marilah kita taruh di dalam diri mereka sendiri, yaitu dalam hati manusia., hingga mereka tak akan menyangka dan tidak mencari ke dalam diri mereka sendiri".
Akhirnya para dewa tersebut sepakat untuk mengikuti saran dari dewa bijak tersebut.

Hikmah dari cerita ini adalah, sebetulnya segalanya udah diberikan dan ada di dalam hati dan jiwa kita sendiri, hanya saja, gimana kita menggunakan hati kita untuk mencapai keinginannya.

Seringkali justru tak bisa menggunakan kekuatan terbesar ini karena terbelenggu oleh iri hati, kekhawatiran, kemarahan, dan lain-lain.

Tapi kalo kita mau nyediain waktu buat dengerin suara hati kita dengan jujur, kita akan nemuin suatu kekuatan yang luar biasa yang ada didalamnya, yang bisa mbantu kita untuk meraih apapun yang diinginkan misalnya dalam bekerja ataupun berteman bahkan cari jodoh buat yang masih ngejomblo.
Jadi kekuatan yang besar yang diberikan oleh dewa-dewa Yunani dalam cerita di atas, ada di dalam hati kita masing-masing.


(Rist, 09.12.05)

Surat Cinta Dari Manusia-Manusia Yang Malamnya Penuh Cinta

Surat Cinta Dari Manusia-Manusia Yang Malamnya Penuh Cinta
Kami tujukan kepada : Insan yang tersia-sia malamnya

Wahai orang-orang yang terpejam matanya, Perkenankanlah kami, manusia-manusia malam menuliskan sebuah surat cinta kepadamu.
Seperti halnya cinta kami pada waktu malam-malam yang kami rajut di sepertiga terakhir.
Atau seperti cinta kami pada keagungan dan rahasianya yang penuh pesona.
Kami tahu dirimu bersusah payah lepas tengah hari berharap intan dan mutiara dunia.
Namun kami tak perlu bersusah payah, sebab malam-malam kami berhiaskan intan dan mutiara dari surga. Wahai orang-orang yang terlelap, Sungguh nikmat malam-malammu.
Gelapnya yang pekat membuat matamu tak mampu melihat energi cahaya yang tersembunyi di baliknya.

Sunyi senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta.
Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena,menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya.
Aduhai kau sangat menikmatinya
.Wahai orang-orang yang terlena, Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu !!
Yang setiap malam terpejam matanya, yang terlelap pulas tak terkira.
Atau yang terlena oleh suasananya yang begitu menggoda.
Kami tidak seperti dirimu !! Kami adalah para perindu kamar di surga.

Tak pernahkah kau dengar Sang Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di surga itu ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan sholat pada saat manusia terlelap dalam tidur malam."
Sudahkah kau dengar tadi ? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang yang mendirikan sholat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup mata dan hatinya.
Wahai orang-orang yang keluarganya hampa cinta, Kau pasti pernah mendengar namaku disebut.

Aku Abu Hurairah, Periwayat Hadist.
Kerinduanku akan sepertiga malam adalah hal yang tak terperi.
Penghujung malam adalah kenikmatanku terbesar.
Tapi tahukah kau ? Kenikmatan itu tidak serta merta kukecap sendiri.
Kubagi malam-malamku yang penuh syahdu itu menjadi tiga.
Satu untukku, satu untuk istriku tercinta dan satu lagi untuk pelayan yang aku kasihi.
Jika salah satu dari kami selesai mendirikan sholat, maka kami bersegera membangunkan yang lain untuk menikmati bagiannya.
Subhanallah, tak tergerakkah dirimu ? Pedulikah kau pada keluargamu ?

Adakah kebaikan yang kau inginkan dari mereka ?
Sekedar untuk membangunkan orang-orang yang paling dekat denganmu, keluargamu ?

Lain lagi dengan aku, Nuruddin Mahmud Zanki.
Suatu kali seorang ulama tersohor Ibnu Katsir mengomentari diriku, katanya, " Nuruddin itu kecanduan sholat malam, banyak berpuasa dan berjihad dengan akidah yang benar."
Kemenangan demi kemenangan aku raih bersama pasukanku.
Bahkan pasukan musuh itu terlibat dalam sebuah perbincangan seru.
Kata mereka, " Nuruddin Mahmud Zanki menang bukan karena pasukannya yang banyak.

Tetapi lebih karena dia mempunyai rahasia bersama Tuhan".
Aku tersenyum, mereka memang benar.
Kemenangan yang kuraih adalah karena do'a dan sholat-sholat malamku yang penuh kekhusyu'an.
Tahukah kau dengan orang yang selalu setia mendampingiku ?
Dialah Istriku tercinta, Khotun binti Atabik.
Dia adalah istri shalehah di mataku, terlebih di mata Allah.
Malam-malam kami adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai Tuhan.
Gemerisik dedaunan dan desahan angin seakan menjadi pernak-pernik kami saat mendung di mata kami jatuh berderai dalam sujud kami yang panjang.
Kuceritakan padamu suatu hari ada kejadian yang membuat belahan jiwaku itu tampak murung.
Kutanyakan padanya apa gerangan yang membuatnya resah.
Ya Alloh, ternyata dia tertidur, tidak bangun pada malam itu, sehingga kehilangan kesempatan untuk beribadah.
Astaghfirulloh, aku menyesal telah membuat dia kecewa.
Segera setelah peristiwa itu kubayar saja penyesalanku dengan mengangkat seorang pegawai khusus untuknya.
Pegawai itu kuperintahkan untuk menabuh genderang agar kami terbangun di sepertiga malamnya.

Wahai orang-orang yang terbuai, Kau pasti mengenalku dalam kisah pembebasan Al Aqso, rumah Allah yang diberkati.
Akulah pengukir tinta emas itu, seorang Panglima Perang, Sholahuddin Al-Ayyubi.
Orang-orang yang hidup di zamanku mengenalku tak lebih dari seorang Panglima yang selalu menjaga sholat berjama'ah.
Kesenanganku adalah mendengarkan bacaan Alqur'an yang indah dan syahdu.
Malam-malamku adalah saat yang paling kutunggu.
Saat-saat dimana aku bercengkerama dengan Tuhanku.
Sedangkan siang hariku adalah perjuangan-perjuangan nyata, pengejawantahan cintaku pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terlena, Pernahkah kau mendengar kisah penaklukan Konstantinopel ?
Akulah orang dibalik penaklukan itu, Sultan Muhammad Al Fatih.
Aku sangat lihai dalam memimpin bala tentaraku.
Namun tahukah kau bahwa sehari sebelum penaklukan itu, aku telah memerintahkan kepada pasukanku untuk berpuasa pada siang harinya.
Dan saat malam tiba, kami laksanakan sholat malam dan munajat penuh harap akan pertolongan-Nya.
Jika Allah memberikan kematian kepada kami pada siang hari disaat kami berjuang, maka kesyahidan itulah harapan kami terbesar.
Biarlah siang hari kami berada di ujung kematian, namun sebelum itu, di ujung malamnya Allah temukan kami berada dalam kehidupan.
Kehidupan dengan menghidupi malam kami.

Wahai orang-orang yang gelap mata dan hatinya, Pernahkah kau dengar kisah Penduduk Basrah yang kekeringan ?
Mereka sangat merindukan air yang keluar dari celah-celah awan.
Sebab terik matahari terasa sangat menyengat, padang pasir pun semakin kering dan tandus.
Suatu hari mereka sepakat untuk mengadakan Sholat Istisqo yang langsung dipimpin oleh seorang ulama di masa itu.
Ada wajah-wajah besar yang turut serta di sana, Malik bin Dinar, Atho' As-Sulami, Tsabit Al-Bunani. Sholat dimulai, dua rakaat pun usai.
Harapan terbesar mereka adalah hujan-hujan yang penuh berkah.
Namun waktu terus beranjak siang, matahari kian meninggi, tak ada tanda-tanda hujan akan turun.
Mendung tak datang, langit membisu, tetap cerah dan biru.
Dalam hati mereka bertanya-tanya, adakah dosa-dosa yang kami lakukan sehingga air hujan itu tertahan di langit ?
Padahal kami semua adalah orang-orang terbaik di negeri ini ? Sholat demi sholat Istisqo didirikan, namun hujan tak kunjung datang.

Hingga suatu malam, Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani terjaga di sebuah masjid.
Saat malam itulah, aku, Maimun, seorang pelayan, berwajah kuyu, berkulit hitam dan berpakaian usang, datang ke masjid itu.
Langkahku menuju mihrab, kuniatkan untuk sholat Istisqo sendirian, dua orang terpandang itu mengamati gerak gerikku.
Setelah sholat, dengan penuh kekhusyu'an kutengadahkan tanganku ke langit, seraya berdo'a : "Tuhanku, betapa banyak hamba-hamba-Mu yang berkali-kali datang kepada-Mu memohon sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi sedikitpun kekuasaan-Mu.
Apakah ini karena apa yang ada pada-Mu sudah habis ?
Ataukah perbendaharaan kekuasaan-Mu telah hilang ? Tuhanku, aku bersumpah atas nama-Mu dengan kecintaan-Mu kepadaku agar Engkau berkenan memberi kami hujan secepatnya."
Lalu apa gerangan yang terjadi ? Angin langsung datang bergemuruh dengan cepat, mendung tebal di atas langit.
Langit seakan runtuh mendengar do'a seorang pelayan ini.

Do'aku dikabulkan oleh Tuhan, hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi yang tandus yang sudah lama merindukannya.


(dari: MyQuran)

Thursday, December 08, 2005

Motivation: 5 Pelajaran Penting

Pelajaran Penting-1
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal terakhir.

Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yg menjadi petugas pembersih sekolah ? Saya yakin soal ini cuma "bercanda".
Saya sering melihat perempuan ini.
Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor, mengenai soal terakhir "dihitung" atau tidak.
"Tentu Saja Dihitung !!" kata Profesor."
Pada perjalanan karir, kamu akan ketemu banyak orang.
Semuanya penting ! Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun cuma dengan sepotong senyum, atau sekilas "hallo" !
Saya selalu ingat pelajaran itu.Saya kemudian tahu, nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".

Pelajaran Penting-2
Malam itu, pukul setengah dua belas malam.

Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama.
Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil.
Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat.
Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, pada saat itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi.
Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda.
Hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk seseorang.
Kejutan baginya, yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim ke rumahnya.
Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : "Terima kasih nak, membantuku di jalan tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat... hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda, karna membantu saya & tdk mementingkan dirimu pada saat itu"
Tertanda Ny. Nat King Cole
Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA

Pelajaran penting ke-3
Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani.

Di zaman es-krim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak lelaki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja.
Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih di hadapannya.
Anak ini kemudian bertanya " Berapa ya,... harga satu ice cream sundae ?" katanya.
"50sen.." balas si pelayan.
Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya & menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya....
"Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa ?" katanya lagi.
Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar.
"35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan.
Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi di kantongnya.
"Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya.." ujarnya.
Sang pelayan kemudian membawa ice cream tsb, meletakan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan.
Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.
Ketika si pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu.
Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen & 5 buah koin 1-sen.
Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan ice-cream sundae, karena tidak memiliki cukup uang untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak" .

Pelajaran penting ke-4
Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan.

Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut.
Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.
Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur.
Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja.
Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan.
Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti.
Bahwa dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

Pelajaran penting ke-5
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dg seorang gadis kecil bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang.

Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama.
Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu.
Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya.
Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku". Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur, di samping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang.
Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya
"Apakah saya akan langsung mati dokter... ?" Rupanya si kecil sedikit salah pengertian.
Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah... bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya.... ?

Wednesday, December 07, 2005

Motivation: Gede Prama's Message

Dalam Kesabaran Ada Kesadaran
Oleh: Gede Prama

Ada sebuah kebiasaan yang menyenangkan hati dan jiwa saya belakangan ini.
Setiap kali selesai melakukan meditasi, kemudian menemukan rangkaian pemahaman yang layak untuk dibagi ke banyak orang hari itu,maka saya tulislah pesan tadi ke dalam pesan SMS yang dikirim kepuluhan sahabat.

Dan tidak sedikit sahabat yang menerusakannya lagi ke puluhan sahabatnya yang lain.
Maka jadilah pesan-pesan SMS yangselalu diawali dengan kata `Gede Prama's message of the day' sebagai bahan renungan yang ditunggu banyak sahabat.
Begitu ada minggu tanpa SMS terakhir, tidak sedikit sahabat yang mengirimi saya SMS : mana pesan untuk minggu ini ?
Kalau ada orang yang melakukan silaturahmi dengan cara mendatangi rumah kawan, saya melakukan silahturahmi melalui SMS.
Dan dalam pesan-pesan SMS yang umumnya bertemakan cinta, keheningan, kebahagiaan dan kesabaran, ada yang sempat bertanya, adakah mereka menerima pesan dari seorang konsultan ataukah dari seorang pendeta ?.

Dengan enteng pertanyaan ini saya jawab, bahwa pesan ini datang dari seorang gelandangan intelektual.
Sebuah sebutan yang diberikan oleh salah seorang sahabat, dan kebetulan saya menyukainya. Pasalnya, pengembaraan saya telah melalui banyak sekali halaman-halaman rumah orang lain.
Lahir dan besar memang di dunia manajemen, namun karena merasa tandus dan kering di tempat lahir ini, saya melanjutkan pengembaraan ke mana-mana.

Seorang sahabat jurnalis yang merangkum karya saya, sempat menyebut perjalanan saya sejauh ini sebagai campuran antara psikologi, pilosopi dan religi.
Dan apapun sebutan dan campurannya,mirip dengan rumah yang saya tinggali ketika tulisan ini dibuat,rumah intelektual saya juga tanpa pagar pemisah dan pagar penyekat.
Yang jelas ada satu hal yang amat membantu saya hidup hening dalam rumah intelektual tanpa pagar : kesabaran.

Kita masih bisa berdebat tentang hubungan antara kualitas intelektual serta keheningan di satusisi, dengan kesabaran di lain sisi.
Namun saya mendapat pelajaran amat banyak dari kesabaran.
Ia tidak saja menjadi mesin kebahagiaan,tetapi juga mesin kejernihan dan keheningan.
Bila menoleh pada tangga-tangga pemahaman saya terdahulu, betapa ketertutupan pikiran dan mind mudah sekali muncul dalam kualitas kepribadian yang jauh dari kesabaran.

Marah adalah pertanda ekstrim yang muncul ke permukaan sebagai hasil produksi ketidak sabaran.
Cuman ketertutupan mind tidak bisa dilihat semudah kita melihat orang marah.
Ia sering kali hadir secara amat tersembunyi.
Ketika masih melanjutkan studi di Inggris dan sempat sedikit terpesona dengan ide-ide orang seperti Derrida dan Foucault, pernah terpikir untuk ikut mengkonstruksi mind ke dalam weak and strongmind.
Di mana kesabaran lebih dekat dengan weak mind, dan ketidaksabaran menghasilkan strong mind.
Namun, semakin sang kesabaran diselami dan didalami, semakin saya dihadapkan pada borderless mind, sebuah pemahaman tanpa sekat-sekat.
Apapun isi mind dari tua-muda, suka-duka, desa-kota, terdidik-tidak terdidik, sampai dengan born and unborn mind, tetap saja sekat-sekat itu tidak banyak membantu.
Setiap bentuk sekat membuat perjalanan pemahaman tidak tambah dalam, sebaliknya malah tambah dangkal.
Sebut saja sekat-sekat benar-salah, atau suka-tidak suka.
Ia membuat semua orang hanya mampu melihat sebagian kecil saja dari wajah dunia.
Apa lagi sekat-sekat menakutkan seperti ideologi dan agama yang dibela dengan teror bom dan pada akhirnya menghasilkan air mata.

Ia disamping mendangkalkan, juga membuat sang kehidupan berwajah mengerikan.
Bercermin dari sinilah, saya batalkan niat saya untuk ikut mengkonstruksi weak and strong mind.
Kemudian, berjalan terus bersama kesabaran dengan sebuah cita-cita sederhana : melampaui mind.
Bedanya, kalau Derrida dan Foucault menggunakan kendaraan pikiran, saya sedang belajar melampaui pikiran dengan jalan-jalan Yoga.
Sebuah jalan dengan teramat sedikit bahasa, kata-kata apa lagi sekat.
Di tingkat kesadaran, dunia memang tanpa pagar, pemisah dan tanpa sekat.
Namun, ia menjadi sulit dijangkau karena manusia biasa melihat dan menjelaskan `hanya' melalui bahasa - dari mana sekat dan pemisah itu berasal.
Sungguh tidak mudah berkomunikasi, apa lagi menerangkannya ke Anda bagaimana wajah sang kesadaran melalui mediabahasa.

Ingin sebenarnya, suatu waktu kolom ini hanya ada foto dan nama saya, dan sisanya hanya kertas kosong.
Bila mana perlu tanpa kertas, tanpa penjelasan, tanpa apa-apa.
Yang ada hanya kosong melompong.
Sayangnya, pengelola kolom ini tidak cukup gila untuk saya ajak masuk dalam kesadaran.

Kembali ke cerita awal saya tentang pesan-pesan SMS yang membuat banyak teman bertanya heran apakah saya menekuni psikologi, pilosopi atau malah religi, dari tempat pengembaraan saya kemukakan ke sahabat-sahabat, saya hanyalah seorang pertapa yang disuruh jadi raja. Dan dari kursi raja ini kemudian saya menemukan, kesabaranlah kendaraan yang bisa membawa kita dalam kesadaran.

Apakah Anda akan ikut saya,tidak ikut atau lari ketakutan, itu urusan Anda masing-masing. Yang jelas, begitu tulisan ini selesai dibuat - asal Anda tahu - saya lari tunggang langgang meninggalkan penjelasan-penjelasan dangkal dan memalukan ini.