Tuesday, January 31, 2006

031......31.01.2006: My B'Day....

Alhamdulillah
Bersyukur pada Allah penuh kebesaran
Atas sifat kemurahan dan kerahmatan
Aku tlah diberikan kesempatan
Untuk mengingat
Sebuah kelahiran

Hingga saat ini
Banyak sudah pengalaman dilalui
Saat duka mengiris hati
Maupun gembira menguasai diri

Untuk aku berada di tahap ini
Saat ulang tahunku ini
Aku memohon pada Allah
Semoga diberikan kurniaMu
Karena perjalanan hidupku
Masih terlalu jauh lagi
Dalam menanti TakdirMu.

030.Selamat Tahun Baru 1427 H

Rasa Syukur Kita Sampaikan Pada ALLAH,
Penguasa segala yang Hidup
Yang telah menghujani kita dengan berbagai macam nikmat.
Nikmat hidup salah satunya.

Di tahun baru ini
Sepantaslah kita untuk merefleksikan diri.
Apakah yang sudah di lakukan selama di dunia ini?
Sudahkah kita melaksanakan segala perintah-NYA,
ataukah kita lupa dan terbuai
dengan kehidupan yang fana ini.

Monday, January 30, 2006

Kartun Benny & Mice Edisi 24 Oktober 2004: Bajaj



Kartun Benny & Mice: Bajaj
Sumber: Kompas Minggu
Tanggal Terbit: 24 Oktober 2004
(KLIK gambar untuk memperbesar) 


Ikuti terus postingan kartun-kartun terbaik dari Benny & Mice, Mice Cartoon, Benny Rachmadi dan beberapa kartunis lain di Kompas Minggu di beberapa sosial media berikut:





029.Ngaji Online Yuk

Mau ngaji dan belajar memahami Al Qur'an secara online?
Surat dan ayat disajikan secara acak dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Coba tengok di Sini dan untuk menampilkan surat atau ayat yang lain dapat menekan tombol refresh di layar komputer anda atau klik tombol Refresh.

[Selanjutnya]

028.Ulang Tahun

"Jiwa dari sebuah penghargaan tidak berada dalam barang yang Anda berikan, tetapi justru ada dalam kata-kata yang keluar dari mulut Anda."

Seorang Ibu terheran-heran melihat putrinya yang habis merayakan ulang tahun lebih sibuk mencari-cari dan mengumpulkan kartu-kartu ucapan dari teman-temannya.

"Kenapa engkau tidak membuka kado-kado itu dan melihat isinya?" Ibu itu penasaran, karena hadiah yang dibelikannya pun ---sebuah gaun pesta yang mahal--- juga tidak segera dibukanya. "Ayo sayang, lihat dan buka hadiah dari Mama dan Papa .." katanya.

[Selanjutnya]


Friday, January 27, 2006

027.Tausiah

Tausiah adalah menyampaikan nasihat kepada orang lain untuk kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Menjalankan misi tausiah merupakan upaya Muslim untuk tidak dicap Allah SWT sebagai orang yang merugi dalam kehidupan.
Allah SWT berfirman, ''Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali orang yang beriman dan beramal saleh, saling menyampaikan tausiah (nasihat-menasihati) dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.'' (QS Al 'Ashr: 1-3).

Tausiah dapat memiliki beberapa bentuk.


[Selanjutnya]

Thursday, January 26, 2006

026.Cinta Kepala Ikan

Pada suatu hari, diadakan sebuah pesta emas peringatan 50 tahun pernikahan sepasang kakek-nenek.
Pesta ini pun dihadiri oleh keluarga besar kakek dan nenek tersebut beserta kerabat dekat dan
kenalan.
Pasangan kakek-nenek ini dikenal sangat rukun, tidak pernah terdengar oleh siapa pun mengenai berita mereka perang mulut.

Singkat kata mereka telah mengarungi bahtera pernikahan yang cukup lama bagi kebanyakan orang.

[Selanjutnya]

Wednesday, January 25, 2006

025.Kecewa dan Kekecewaan

kita sering mengatakan
kekecewaan itu datangnya
dari hati yang kecewa...

tapi bagaimana sebenarnya
kita dapat mengatasi kekecewaan itu?

karena kitapun telah kecewa
untuk mengatasi rasa kecewa itu?

(dedicated to my friend)

024.Meletakkan Beban

Alexis Carrel seorang ahli bedah kelahiran Lyons, Prancis, pejuang militer, sekaligus ilmuwan yang pernah mengilhami Charles Lindbergh dalam ilmu penerbangan, dikenal sebagai pekerja keras.

Meski demikian pemenang Nobel Kedokteran 1912 ini tetap menyarankan agar kita mencari waktu untuk ngaso (istirahat, Red.) di tengah sempitnya kesempatan.
Sebaiknya kita istirahat dan menghibur diri dengan berbagai cara sehingga istirahat dan hiburan tersebut tidak menimbulkan kelelahan baru.

[Selanjutnya]

Tuesday, January 24, 2006

023.Memaknai Hidup

Kehidupan bagi setiap orang bermakna berbeda-beda, banyak orang yang saya temui mereka menceritakan makna kehidupannya praktis gak ada yang sama.
Dari semua yang saya temui, saya ambil sebuah persamaan bahwa semua termasuk kita menginginkan hidup kita lebih baik dan berarti dari sekarang.
Jadi pada akhirnya semua orang menginginkan menutup mata yang terakhir kalinya dengan sebuah senyum.

Pada akhir hayat kita tidak dinilai teman, tetangga atau orang-orang terkasih yang kita tinggalkan dari seberapa banyak uang yang kita kumpulkan.
Tapi semua orang selalu melihat dari kebaikan yang kita pernah lakukan.
Akhirnya tanpa kita sadari semua ada sebuah resolusi bahwa lingkungan kita selalu menilai terhadap apa yang telah kita kerjakan, sedangkan kita selalu melihat depan apa yang kita persepsikan.

Tiap detik waktu berdetak, berjalan perlahan terus menerus tanpa kita sadari menjadikan kita semakin umur kita semakin sempit.
Semakin terbatas hal-hal yang dapat kita lakukan, karena kita makin sibuk, kita semakin menua, kita semakin melemah fisiknya.
Semakin sedikit pilihan kita untuk memaknai hidup ini.

Saya atau temen-temen yang saya temui tidak bisa mengingat siapa paling kaya kira2 20 tahun lalu, atau 50 tahun lalu bahkan 100 tahun lalu.
Tetapi kita selalu terkenang bagaimana Graham Bell menciptakan telepon, Thomas Alpa Edisson menciptakan lampu.
Kita akan terkesan akan kebaikan orang 1 tahun lalu, 5 tahun lalu.

Saya menyadari belum bisa berbuat baik hingga membuat orang lain berkesan atau mengenang saya.
Saya sadar belum banyak berbuat sesuatu berguna bagi banyak orang.
Terbesit dalam pikiran saya pesan AA Gym, kalo kita menginginkan sebuah perubahan maka mulailah dari yang mudah, mulailah dari yang kecil dan mulailah saat ini.

Sekarang semua pilihan-pilihan hidup yang akan datang itu kita tentukan, kita mau kaya atau berbuat baik ? Semua tergantung bagaimana kita memberikan makna bagi kehidupan kita.

Monday, January 23, 2006

022.Sang Penghuni Pertama

Alhamdulillah, akhirnya hari sabtu -minggu kemaren kita pindah rumah setelah tertunda beberapa kali karena masih belum layak dihuni.
Repot dengan air, air berlebih dari genting tapi air juga kekurangan dari sumur. Maklumlah kita cuma bisa beli rumah yang kecil, belum ada PAM dan berada di pinggiran karena sudah bosan jadi kontraktor bertahun-tahun dan berpindah-pindah tempat kayak kucing.

Banyak juga kegiatan pindahan rumah tuh mulai dari yang kecil-kecil ampe yang besar seperti angkut-angkut barang cuma dilakukan berdua.... idih sedihnya... but tapi kita bahagia kok..

Suka duka di rumah baru ya banyak masih barang-barang yang tercecer belum ada tempat, bahkan kalo nonton tv aja masih ngampar di lantai, mau cari barang aja susah gak tau dibungkus dimana?.. hehehe...

Yang lebih enaknya kita jadi penghuni yang pertama di kluster itu dan dijaga khusus selama 24 jam oleh security, so kita merasa aman aja meski kalo malem sepiiii banget soalnya gak ada tetangga karena masih kosong apalagi sekarang musim ujan.. ya serasa punya pulau aja sendiri..

021.Lelaki Berduka

Seorang lelaki penuh luka dalam hidupnya.
Ia selalu merasa gagal dalam setiap pekerjaan bahkan dalam hal membina sebuah rumah tangga yang utuh dengan istrinya.
Walaupun cintanya "tanpa pamrih," cinta yang utuh, tulus tanpa ada pertimbangan "untung dan rugi."
Ia cinta pekerjaanya, ia cinta istri dan anak semata wayangnya, ia cinta akan mereka yang selalu mengasuhnya termasuk sahabat - sahabatnya.

Karena ia yakin cinta tanpa pamrihnya itu akan membawa hasil yang maksimal.
Kegagalan yang ia rasakan semakin menggunung, seakan meledak saat itu akan meledak bagai bom yang bisa menghancurkan segalanya.
Ia sadari kekurangannya.
Tetapi kesalahan dan kegagalannya mengalahkan cintanya, hingga kemelut dirinya melitit hati terdalamnya .
Ia selalu mengumpat orang lain yang membuat kegagalannya.
Cinta tanpa pamrihnya luntur.

Melihat anaknya dirundung duka yang panjang, perempuan renta yang mengenalkan ia kedunia bertanya, "Anakku, apa yang yang membuat engkau berduka, bukankah hidup ini mulia, anakku."

Ia menjawab dengan lirih, "Mak, rasanya aku tak berdaya, tiada berguna aku hidup, nyawaku inipun tak mengandung arti apa-apa karena aku manusia pemarah dan selalu membuat kesalahan, padahal bukan karena aku."

Sang ibu berkata, " Itu masalah yang bisa diselesaikan anakku"

Ia menjawab dengan muka merah dan heran, "Aku gagal Mak, hidupku ini selalu jadi masalah, dan ini masalah besar bagiku dan orang lain."

Perempuan renta itu tidak mampu titik temu untuk meredakan emosi lelaki berduka.

Hari itu semakin gelap untuknya, dunia ini semakin gelap bahkan hidupnya tanpa matahari dan rembulan .
Ia bergumam, "Hidup mulia? bukan, hidup ini tidak mulia".
Hantu kegagalan terus mendayu dalam hatinya.
Ia meraih seutas tali yang selama ini untuk menampung kegagalan.
Bunuh diri! ya bunuh diri akan menyelesaikan masalahku."
Ia berjalan menuju kebun yang selama ini menjadi tempat hiburannya.

Saat tali sudah mengikat menggantung leher dan pohon rambutan, sang ibu datang dengan tergopoh - gopoh.

"Anakku akan aku relakan engkau untuk mati dengan maumu, jika engkau tak kau dengar suara orang lain, beri barang sedetik untuk bertanya padamu. Kapan " masa emas" yang engkau alami selama hidupmu?"
Ia menjawab, "Saat aku merasa benar dan hidup kecukupan."

Sang Ibu menjawab, "
Ya, mungkin itu yang selalu kamu harapkan dalam hidup ini hingga kesalahan, masalah yang ada dan kegagalan tidak engkau lihat sebagai awal untuk menemukan matahari, akhirnya tali itu akan mengakhirinya.
Tapi bukan itu anakku, masa emas kita adalah 'Masa' dimana kita menyadari bahwa masalah itu timbul dari kita sendiri, bukan karena orang lain.
Bila kita menyadari itu, kita bisa melihat apa yang membuat kegagalan, apa yang menjadi masalah dan bisa melihat pada diri kita sendiri, dan paling tidak kita akan punya kesempatan untuk memperbaiki dan mampu untuk tidak mengulanginya kembali, dan mencoba berusaha berbuat yang paling baik paling tidak untuk kita sendiri, Tetapi bila engkau masalah itu selalu engkau pikir disebabkan karena orang lain, engkau akan selalu merasa benar, padahal sebetulnya salah dan bila kesalahan lain menimpa akan menjadi bom yang siap meledakkan nyawamu. Kita sendiri menyumbang kegagalan itu, bukan ia dan bukan juga mereka, bahkan timbul dendam."

Seperti kata sang Resi jaman Nayarana "Bahwa hidup ini mulia dan mati itu berjasa"

"Sekarang terserah engkau anakku, bila engkau masih mau dengar orang lain,dan kembali bersama mataharimu" lanjut sang ibu.

Perlahan ia lepaskan tali yang menggantung dilehernya, memeluk ibunya, memeluk istri dan anak tercintanya ia memeluk seluruh kehidupannya dan menemukan matahari.

Saturday, January 21, 2006

020.Air Mata

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya…
Mengapa engkau menangis?
Karena aku seorang wanita… kata sang ibu kepadanya.
Aku tidak mengerti…kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata Dan kau tak akan pernah mengerti…
Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya..
Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?
Semua wanita menangis tanpa alasan… hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.
Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?

Tuhan berkata:
Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan…

Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya

Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh…

Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya…

Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya

Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu…

Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan.
Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan…

Kau tahu:
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya…

Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya ? tempat dimana cinta itu ada.

Friday, January 20, 2006

019.Istighfar

Istighfar, kalimat yang sangat pendek, tapi memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat dalam, sangat indah dalam hidup kita.
Istighfar memiliki dua makna.

Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita.
Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib.
Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.
Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar adalah kewajiban dan kebutuhan kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.

Yang kedua, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar Allah memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam ibadah khusyuk, menjadikan akhlaq kita mulia. Subhanallah.
Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan.
Karena itu tidak heran hamba Allah yang sungguh-sungguh beristigfar tampak dalam kehidupannya, semakin berkah, semakin membawa kebaikan dan perbaikan, semakin bahagia, tenang, senang, menyenangkan, di dunia dan di akhirat.
Karena itu Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melazimkan, mendawamkan dirinya selalu beristighfar kepada Allah, maka Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih,dan Allah beri rezki dari jalan yang tidak pernah ia duga."

Kemudian dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman, "Beristighfarlah kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun - niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS. Nuh:10-12)

Beristighfarlah kita kepada Allah, niscaya Allah turunkan musim hujan yang berat.
Allah mudahkan kita mendapatkan rezeki. Allah hadirkan di tengah kita anak-anak kita, generasi-generasi yang sholeh, generasi robbani.
Kemudian Allah makmurkan negeri kita, Allah sejahterakan kita. Allahu Akbar.

Jadi, istighfar bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan kita.
Karena itulah Rasulullah SAW, beliau tidak bangun dari tempat tidur beliau, kecuali beliau beristighfar 70 kali, dalam hadits lain 100 kali.
Padahal dia ma'sum, dijamin masuk surga, bebas dari dosa, (tapi) begitu hebat istighfarnya kepada Allah.
Apalagi kita yang banyak dosa.
Astagfirullahal 'adzim, ampunilah dosa kami ya Allah.. tutupi aib kami.... betapa selama ini kami mudah tergelincir dalam dosa namun tak bersegera memohon ampun kepada-Mu.

018.Memberi Apa Yang Bisa Diberi

Pada masa ketika tembok Berlin masih berdiri, ada beberapa orang Berlin Timur yang memutuskan untuk mengirim "bingkisan" kepada tetangga mereka di Berlin Barat.
Mereka mengisi sebuah truk pengangkut tanah dengan barang-barang yang tidak diinginkan, seperti, sampah, puing-puing bangunan, dan banyak lagi barang yang menjijikkan yang dapat mereka temukan.
Mereka dengan tenang membawa bingkisan itu melintasi perbatasan, mendapat izin untuk lewat, dan mengirimkan bingkisan tersebut dengan membuangnya di kawasan Berlin Barat.

Tidak sulit untuk menduga bahwa orang Berlin Barat tersinggung karenanya dan berpikir untuk memberikan balasan yang setimpal.
Orang langsung mulai menawarkan gagasan-gagasan mereta tentang cara membalasa perbuatan tak terpuji itu.

Tiba-tiba ada seorang bijak datang ketengan mereka yang sedang mengumbar nafsu amarah.
Ia menawarkan sesuatu yang benar-benar berbeda.
Yang sangat mengherankan, orang menanggapi saran tersebut dengan senang hati dan mulai mengisi sebuah truk sampai penuh dengan barang-barang yang terhitung langka di kawasan Berlin Timur.
Pakaian, makanan, obat-obatan, semua dinaikkan ke dalam truk.

Mereka membawa truk bermuatan penuh itu melintasi perbatasan, kemudian dengan hati-hati membongkar dan menyusun barang-barang berharga itu di tanah, dan meninggalkan sebuah pesan yang berbunyi, "Setiap orang memberi sesuai dengan kemampunyannya untuk memberi."

Kita dapat membayangkan bagaimana reaksi mereka yang melihat "bingkisan balasan" itu serta pesan yang tertulis bagi mereka.
Perasaan mereka campur aduk. Terkejut. Malu. Kehilangan kepercayaan diri.
Bahkan mungkin ada yang menyesal.

Yang kita berikan kepada orang lain merupakan sebuah pesan yang jelas sekali mengenai siapa kita.
Cara kita menanggapi perbuatan tidak ramah, perbuatan tidak adil, atau sikap tidak tahu terima kasih juga mencerminkan karakter kita yang sesungguhnya.

(Glenn Van Ekeren, 12 Simple Secret of Happyness)

Thursday, January 19, 2006

017.REPUBLIK CINTA: Estetika Sufistik Yang Masih Nanggung

.....Laskar Cinta//sebarkanlah benih-benih cinta//musnahkanlah virus-virus benci......

Apa yang kita rasakan dengan sepenggal lirik di atas? Emosi lantaran si penulis lirik sepertinya sok tahu tentang makna cinta, atau justru menjadi tersenyum lantaran lirik itu seperti "sindiran" atas estetika cinta yang makin luntur [di negeri ini?]

Banyak yang mengatakan, Dhani Ahmad si penulis lirik terpengaruh oleh bacaan-bacaan sufistik yang bertebaran di rumahnya.
Permenungan pria yang pernah bersitegang dengan salah satu organisasi yang mengatasnamakan agama, setahun silam, ternyata menghasilkan sebuah lirik yang cukup kuat tentang cinta.

Bagi seorang sufi, prosesi pertama yang harus dilakukan adalah pemurnian.
Pemurnian dan pencucian merupakan kebutuhan pokok, terutama pada akal.
Semua ketidakmurnian menyebabkan penyakit sebagaimana ketidakaturan dalam kerja sistem fisik. Hal ini sama berlaku pada akal.
Ada ketidakmurnian-ketidakmurnian akal yang menimbulkan penyakit-penyakit yang berbeda-beda. Dengan mencuci akal, orang membantu menciptakan kesehatan baik pada tubuh maupun pada akal.

Tentu tak semuanya bermuara pada sufistik seperti itu.
Karena album REPUBLIK CINTA tetap saja berputar pada lingkaran komersialisme.
Pada album yang terdiri dari 11 lagu ini, mereka kembali menambahkan angka 19 di belakang nama DEWA. Nama yang sempat dipakai pada awal karir band yang identik dengan vokal Ari Lasso.

Album Republik Cinta ini dijadikan Dewa19 sebagai ajang Go-Internasional atau mungkin lebih tepat Go-Asia.
Untuk lebih mendukung obesesinya, Dewa19 akhirnya lepas dari Aquarius Musikondo, label yang selama ini menjadi tempat bernaung Dewa19 dalam memproduksi album-albumnya dan bergabung dengan EMI Music Internasional yang berkedudukan di Hongkong dengan kontrak selama 3 album yang rencananya akan dipasarkan di kawasan Asia.

Dalam album ini, Dewa19 juga memperkenalkan logo baru yang dengan sebutan "Dewa19" yang seakan menegaskan kepada dunia bahwa nama Dewa 19 sudah mempunyai hak patent. Logo tersebut adalah logo lama yang di modifikasi ulang.

Album Republik Cinta terdapat 11 lagu dengan variasi musik yang berbeda-beda dan tergolong baru.

Laskar Cinta :
Lagu ini bernuansa musik timur tengah dengan lirik yang begitu lugas dan introspektif.
Sound yang aneh dengan sayatan gitar Andra dan didukung dengan loop dari Dhani menambah khasanah aransemen musik yang tergolong baru.
Liriknya juga mempunyai kekuatan yang mampu mendukung lagu ini menjadi hidup.

Emotional Love Song :
Saya masih ingat dengan musik pada lagu ini.
Lagu ini dulunya dibawakan oleh Anang pada album Tania dengan judul Kamu Sama Aku Saja dan diciptakan oleh Dhani.
Pada album ini lagu tersebut diubah judul dan liriknya dengan sedikit aransemen baru, tetapi masih saja tidak bisa dibedakan dengan lagu aslinya.

Larut :
Lagu ini memiliki interlude yang hampir sama dengan lagu Bukan Rahasia dan boleh dibilang hampir menyerupai.
Kekuatan lagu ini bisa dibilang terletak pada reffrain dengan noise back vocal yang digalang oleh Dhani sendiri.
Sekali lagi, melody Andra terbukti menambah keistimewaan pada tiap lagu-lagu Dewa.

Sedang Ingin Bercinta :
Lagu ini adalah satu-satunya lagu yang sungguh-sungguh aneh dibanding lagu-lagu Dewa yang pernah ada.
Dengan intro yang berkesan rap dan reffrain yang nge-rock banget ditambah dengan irama dangdut yang begitu kental dibawakan oleh Mulan Ratu sebagai back vocalnya.

Perasaanku Tentang Perasaanku Padamu :
Lagu ini (lagi-lagi) menampilkan suara Dhani pada bagian intro.
Penuh eksperimen dengan nuansa musik JADUL.

Lelaki Pencemburu :
Lagu ini juga bernuansa musik JADUL dengan sayatan gitar Andra yang mulai awal sampai akhir seakan menjadi benang merah.
Lirik lagu ini pada bagian reffrainnya "...AKU TAK KAN PEDULI .. SIAPA YANG BERANI .. MENDEKATI KAMU .. AKAN KUBUNUH.." mengingatkan kita dengan lagu Cemburu "...INGIN KUBUNUH PACARMU ... SAAT DIA PELUK TUBUH INDAHMU...".

Lover Rhapsody :
Lirik dalam lagu ini tergolong datar karena hanya berisi unsur pemujaan terhadap seseorang yang dicintai.
Nuansa orkestranya begitu kental dan menyatu dengan karakter vocal Once dan berakhir dengan sebuah kengototan yang diiringi permainan drum Tyo.

Selimut Hati :
Romantisme adalah kekuatan dalam lagu ciptaan Andra ini dan dukungan back vocal yang mengingatkan pada lagu Ahmad Band "Aku Cinta Kau dan Dia".
Lagu ini adalah lagu yang paling aku suka pada album ini, lagu yang seakan bernyawa dengan lirik yang membuat lagu ini semakin hidup.
"...Aku kan menjadi malam-malam mu. Kan menjadi mimpi -mimpi mu dan selimuti hatimu yang beku. Aku kan menjadi bintang-bintang mu Kan slalu menyinarimu Dan menghapus rasa rindumu yang pilu. AKU BISA UNTUK MENJADI APA YANG KAU MINTA. UNTUK MENJADI APA YANG KAU IMPIKAN. TAPI KU TAK BISA MENJADI DIRINYA. Aku kan menjadi embun pagimu yang menyejukkan jiwamu Dan membasuh hatimu yang layu.
Tinggalkan sejenak lalumu. Beri sdikit waktu kepadaku tuk meyakinkan mu..."
(decicated to someone pokoknya)

Flower in The Desert :
Salah satu lagu berbahasa Inggris dengan irama nge-beat dengan balutan nuansa rock n roll.

Live On :
Lagu ini juga berbahasa inggris, kurang begitu menggigit padahal dengan mendengarkan lagu ini mungkin kita bisa teringat dengan lagu-lagu Mr. Big.

I Want To Break Free :
Wajar jika Dhani memasukkan lagu ini kedalam album Republik Cinta ini karena memang musik Dewa 19 dari dulu banyak terinspirasi oleh musik Queen.
Aransemennya juag menarik dengan riff-riff gitar Andra yang mampu berkolaborasi dengan kekuatan vocal Once.

Nah, dengan modal keaneka ragaman warna musik yang terkesan baru apakah Dewa 19 mampu menuai sukses dalam obesinya Go-Internasional, atau paling tidak Go-Asia.
Kalau untuk urusan pasar dalam negeri sendiri sudah tidak diragukan lagi, Dewa 19 diprediksi akan kembali menuai sukses sperti pada album-album sebelumnya.
Karena untuk bisa Go-Internasional, mungkin totalitas yang mendukung adalah hijrah seperti yang dilakukan oleh Anggun.
Yah liat aja nanti.

(dari berbagai sumber)

Wednesday, January 18, 2006

016.Makan Di Timur, Tidur Di Barat

Pada jaman perang berkecamuk di negeri Tiongkok, di negara Qi dikisahkan ada seorang gadis cantik jelita bak bidadari, ia adalah putri semata wayang yang sangat disayangi oleh kedua orang tuanya, yang berharap putrinya kelak bisa mendapatkan seorang suami yang ideal.

Rumah tinggal gadis tersebut mempunyai tetangga yang masing-masing satu di sebelah barat dan lainnya disebelah timur, dan secara kebetulan keduatetangga ini masing-masing juga mempunyai seorang putra yang masih perjaka, namun kondisi ekonomi kedua tetangga tersebut sungguh berbeda.

Tetangga yangdi sebelah timur adalah saudagar kaya, hartanya melimpah dan hidup bergelimang dengan kemewahan.
Sedangkan tetangga yang disebelah barat adalah keluarga yang miskin, makan dengan lauk pauk seadanya, berpakaianpun sangat sederhana, hidup dalam kondisi serba kekurangan.
Putra kedua tetangga ini juga kebetulan bertolak belakang antara satu denganlainnya, si perjaka tetangga yang disebelah timur, walaupun lahir dengan kondisi yang berkecukupan, namun wajah penampilannya sangat buruk, dan juga tidak memiliki kepandaian.

Sedangkan perjaka yang tinggal di sebelah barat, walaupun lahir dari keluarga miskin, namun berwajah tampan dan cukup berpendidikan.
Suatu hari, kedua tetangga tersebut datang secara bersamaan untuk melamar putri tetangga mereka yang cantik tersebut, kedua orang tua gadis tersebut jadi serba salah, karena sulit menjatuhkan pilihan, antara menerima lamaran lelaki kaya tapi buruk rupa dan tak berpendidikan ataukah memilih lelaki tampan yang berpendidikan? dalam keadaan bingung, akhirnya keputusan ini mereka serahkan kepada putri mereka.

Seketika itu, gadis putri mereka wajahnya menjadi merah padam, berapa kali ingin membuka mulutnya, tapi seakan apa yang ingin dikeluarkan tertahan dikerongkongan, setelah beberapa saat ditunggu, sepatah katapun tak juga keluar dari mulut gadis ini.

Kedua orang tua gadis tersebut mengira putri mereka sulit mengutarakan karena malu, lalu mereka memberikan saran: "Anakku, kalaupun kau malu untuk mengucapkannya, kau berikan saja tanda dengan menjulurkan tanganmu dari lengan baju, kalau kau senang dengan anak si juragan kaya, julurkan tanganmu yang sebelah kanan, jika kau memilih anak tetangga sebelah barat, julurkan tangan kirimu, sehingga kami mengetahui keinginanmu, namun semua itu terserah keputusanmu."

Dan sungguh tak disangka oleh kedua orang tuanya, baru selesai mereka berbicara, si gadis langsung menjulurkan kedua tangannya dan bahkan mengangkatnya tinggi-tinggi, kedua orang tua tersebut tak memahami maksud anak gadisnya ini, lalu serentak bertanya: "Apa yang kamu maksud dengan menjulurkan kedua tanganmu?"
Si gadis dengan tersipu malu mengatakan: "Biarlah aku rela makan di keluarga tetangga sebelah barat dan tidur di keluarga tetangga sebelah timur."

Jawaban ini sungguh membuat kedua orang tuanya sangat kecewa dan tak sanggup berkata apa-apa lagi.
Di kemudian hari, Idiom "Makan di Timur, Tidur di Barat" adalah melukiskan seorang yang rakus, tamak, tidak tahu malu dan hanya memilih yang menguntungkan dirinya saja.

015.Pria & Wanita

Pada dasarnya, pria dan wanita diciptakan dengan sifat dan kodratnya masing-masing.
Namun mereka diciptakan dengan berbagia hal yang sama seperti punya perasaan, ingin disayang, ingin selalu merasa nyaman dan berbagai sisi humanisme yang sama.

Aku rasa kaum hawa yang mengatakan para kaum pria itu mudah melupakan wanita itu bisa benar-bisa tidak.
Sekarang kita lihat kenapa mereka bisa berkata demikian?? karena sisi feminimisme dan kesatuan antara wanita mereka yang menonjol.
Tak lupa terkandang dibumbui dengan sisi egoisme seorang wanita yang harus selalu disayang, dilindungi dan diperhatikan sebagai seorang wanita seutuhnya.
Hal itu tidak salah dan sangat kita dukung. Karena pria seharusnya memang melindungi kaum wanita.

Tapi sekarang kita lihat.
Berusahalah berfikir objektif dan jujur.
Kalau wanita merasa sakit hati karena ulah pria, jangan dulu salahkan prianya tapi coba dulu koreksi diri sendiri dan menganalisa kenapa pria bisa seperti itu?

Maka dengan berfikir seperti itu, kita bisa jauh lebih objektif, terbuka dan siap menerima kritik. Karena manusia yang besar adalah manusia yang bisa mengkritik dan bisa menerima kritik sebagai suatu masukan dan bukan suatu yang menjatuhkan.

Tuesday, January 17, 2006

014.Mengubah Nasib

Apakah Anda percaya pada nasib dan takdir?
Kita sering mendengar keluhan "Ah.. itu kan takdir!" atau "Ah..sudah nasib lah". Mungkin saja Anda juga sering mengeluh demikian.
Ini bukannya hal tidak baik.
Percaya atau tidak pada nasib dan takdir, semuanya tergantung pada setiap individu, tapi yang paling diinginkan oleh setiap orang ketika merasa bernasib tidak baik atau bernasib buruk, adalah mengubahnya menjadi nasib baik.
Tapi, apakah sungguh-sungguh ada cara untuk mengubah nasib seseorang?

Menurut kepercayaan tradisional bangsa Tionghoa, jawabannya adalah "ada".
Caranya sangat banyak, tapi yang paling efektif adalah melakukan kebajikan.

Berikut, kami kisahkan suatu cerita yang dikutip dari sebuah buku kuno berjudul "Hakekat Utama dan satu-satunya cara untuk memperbaiki nasib", yang mengisahkan bagaimana seseorang yang sebenarnya percaya akan takdir dalam kehidupan, akhirnya mampu dan sangat mahir mengubah nasibnya.

Ceritanya begini.
Pada zaman Dinasti Ming, ada seorang yang "pandai" memperbaiki nasib dirinya. Namanya Yuen Liao Fan.
Dengan cara tidak henti-hentinya melakukan kebajikan, ia telah mengubah nasibnya yang "berusia pendek", "tidak berketurunan", dan "tidak berpangkat tinggi", hingga kelak ia menjadi suri teladan bagi orang yang hendak memperbaiki nasib.
Yuen Liao Fan adalah orang Tiongkok Selatan.
Pada masa muda ia sangatlah miskin, nafkahnya didapat dari ketabiban.
Suatu hari ia pergi ke kuil Tse Yin She dimana ia bertemu dengan seorang yang sudah tua, yang bermarga Khong, yang berwajah luar biasa seperti dewa dan ternyata pandai nujum/meramal.
Lalu Yuen Liao Fan mengundang bapak tua ini ke rumahnya.
Pertama anggota keluarganya diramal, ternyata sangat tepat.
Barulah giliran dirinya sendiri.
Bapak Khong ini ternyata sedikitpun tidak ceroboh, ia meramalkan Yuen Liao Fan pada ujian di Kabupaten akan mendapat ranking ke 14, pada ujian di tingkat propinsi menduduki ranking ke 71, pada tingkat nasional menduduki ranking ke 9, namun ia hanya berpangkat kecil selama 3 tahun, sedangkan usianya akan berakhir pada hari ke 14 bulan ke delapan ketika ia mencapai umur 53 tahun dan tidak mempunyai anak.
Pada tahun kedua, semua tingkat ujian yang diramalkan ternyata tepat sekali.
Telah lewat lagi 20 tahun, semua yang baik maupun buruk yang diramalkan oleh pertapa Khong tidak ada yang meleset.
Karenanya Yuen Liao Fan sangat yakin dan percaya bahwa semua keberuntungan dan kenaasan dalam hidup manusia telah ditakdirkan, sedikitpun tidak dapat dipaksakan. Selanjutnya ia tidak lagi berilusi, segalanya ia pasrahkan pada nasibnya.
Tapi kemudian, terjadilah suatu peristiwa yang akhirnya mengubah pandangan dan kepercayaan Yuen.
Disebabkan suatu urusan penting, Yuen Liao Fan pergi ke gunung Lew Shia dekat Nan Jing, dimana ia bertemu dengan seorang rahib Yin Kun Tan She.
Beliau menjelaskan kepada Yuen tentang karma, diterangkan pula tentang prinsip "nasib, kusendiri yang buat; rezeki, kusendiri yang mohon."
Dan Beliau menganjurkan serta mendorong Yuen Liao Fan janganlah menjadi si "kerdil" yang pasrah pada nasib.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Yin Kun Tan Sse, Yuen Liao Fan sadar akan dirinya.
Ia bertekad mengubah nasib buruknya, maka ia berlutut di hadapan Patung Buddha.
Dengan sujud ia mengakui semua kesalahannya dan berjanji akan mengubahnya, kemudian ia berjanji akan melakukan 3.000 buah kebajikan dan mohon kenaikan pangkat.
Selanjutnya ia mencatat semua kebajikan dan kejahatan yang dia lakukan.
Tidak sampai 2 tahun, walaupun 3.000 buah kebajikan belum tercapai, dia sudah mendapat kenaikan pangkat.

Sekarang fakta membuktikan bahwa ramalan pertapa Khong tidak lagi tepat.
Namun Yuen Liao Fan kurang tekun melakukan amalnya.
Setelah lewat 10 tahun, ke 3.000 buah amal kebajikan baru tercapai dan ia telah mendapat kenaikan pangkat lagi.
Hal ini telah menyadarkannya akan keuntungan memupuk dan melakukan kebajikan.
Karena itu ia bersumpah akan melakukan lagi amal kebajikan sebanyak 3.000 buah, mohon dikaruniai anak.
Dan benar, belum lagi setahun isterinya melahirkan seorang putera.
Isterinya pun sangat bijaksana, dengan rajin membantu suaminya menolong fakir miskin, atau melepaskan makhluk hidup, tiap hari rajin membaca Keng, meluaskan amal kebajikan, terkadang dalam satu hari bisa mencapai 10 buah amal kebajikan, sehingga 3.000 buah amal kebajikan tidak sampai 3 tahun telah terpenuhi.
Selanjutnya mereka meneruskan amal kebajikan hingga mencapai lebih dari sepuluh ribu buah kebajikan.
Tanpa memohon perpanjangan usia, ternyata usianya telah mencapai 74 tahun dan puteranya telah lulus sarjana, menjabat pangkat penting dalam propinsi.
Demikianlah kisah nyata Yuen Liao Fan yang berani bertobat dan dalam jangka panjang tidak berhenti melakukan amal kebajikan sehingga dapat mengubah "nasib nuruk" yang telah ditakdirkan.

Ini merupakan cermin bagi orang-orang masa kini dan selanjutnya untuk mempelajari tentang "nasib", sekaligus membuktikan bahwa dengan rajin melakukan kebajikan dapat menciptakan nasib baru bagi dirinya sendiri.

(radio taiwan internasional/indonesia)

Monday, January 16, 2006

013.Ketegaran

Di California Selatan ada sebatang pohon yang terkenal di seluruh Amerika.
Sepanjang tahun pohon itu dikunjungi ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Bentuk pohon itu sama sekali tidak sedap dipandang mata.
Tingginya kurang dari 2 meter dengan batang agak pipih & melintir.
Hanya sebagian cabang ditumbuhi daun, sedang bagian lainnya gundul.
Pohon itu menjadi terkenal karena tumbuh di atas batu granit yang keras.
Tingginya sekitar 100 mtr di atas permukaan laut, menghadang langsung Samudera Pasifik yang anginnya keras mendera.
Tidak ada pohon lain yang tumbuh di sekitarnya, kecuali pohon itu.


Rupanya beberapa tahun lalu sebutir biji pohon terbawa angin, dan jatuh di cela batu granit yang ada tanahnya.
Benih itu kemudian tumbuh, tetapi setiap kali batang muncul keluar, langsung hancur diterpa angin Pacific yang kencang.

Terkadang pohon itu tumbuh agak besar tapi badai kembali memporakporandakannya. Sekalipun demikian, akarnya terus tumbuh menghunjam ke bawah mencapai tanah melewati poros-poros batu granit sambil menghisap mineral-mineral di sekitarnya.

Sementara itu batangnya tumbuh terus setelah berkali-kali dihancurkan angin kencang, makin lama makin kokoh & liat sampai akhirnya cukup kuat menahan terpaan badai, sekalipun bentuknya tidak karuan.
Oleh orang Amerika, pohon tersebut dianggap sebagai simbol ketegaran karena seakan-akan memberi pelajaran kepada umat manusia untuk tetap tabah & gigih dalam menghadapi berbagai cobaan & gelombang kehidupan.

Saturday, January 14, 2006

012.Kisah Tempayan

Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawanya menyilang pada bahunya.
Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak.
Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari.

Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya.
Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat
menunaikan tugasnya dengan sempurna.

Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu." "Kenapa?" tanya si tukang air.
"Kenapa kamu merasa malu?" "Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita.

Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi," kata tempayan itu.

Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."
Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan.

Itu membuatnya sedikit terhibur.

Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya.

Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu?
Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya.
Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu.
Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita.
Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."

Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan kita sendiri.
Kita semua adalah tempayan retak.
Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias dunianya.
Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma.
Jangan takut akan kekuranganmu.
Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan.
Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

Friday, January 13, 2006

011.Hidup dan Kehidupan

Inilah masa yang kita nikmati, selama kita masih merasakan tarikan dan hembusan nafas.
Inilah sebuah perjalanan panjang yang tidak pernah diketahui kapan ujungnya.


Banyak orang yang mencoba mengartikan hidup. Hidup adalah sebuah perjalanan panjang.
Hidup adalah saat menyiapkan perbekalan. Hidup adalah perjuangan menghadapi masalah.
Dan banyak lagi orang yang berusaha untuk mendefenisikan hidup dan kehidupan.
Munculnya beraneka ragam arti yang muncul dari fikiran manusia justru membuat pengertian menjadi semakin kabur.
Jelas karena makna hidup dan kehidupan tersebut sangat berkorelasi dengan subyektifitas manusia yang selalu berbeda satu sama lain.

Ketika kita dipenuhi kebahagiaan maka hasrat untuk hidup lebih lama yang muncul, tetapi disaat cobaan menjadi sahabat kita maka seakan kitalah orang yang paling menderita dan ingin hidup ini segera berakhir.
Mungkin hati kita lebih sering berprasangka buruk dalam menyikapi segala dinamika hidup dibandingkan berbaik sangka.
Ketika dibebani amanah, yang ada adalah prasangka kita kepada orang yang tidak memiliki beban.
Ketika di coba, kita berandai-andai menjadi orang yang tidak mendapat cobaan.
Ketika sakit, kita iri pada yang sehat.
Di sekeliling kita banyak orang yang bingung menjalani hidup ini dan akhirnya memilih jalan pintas sebagai jalan keluar, sesuatu yang syirik, haram, atau diragukan kehalalannya.

Menghadapi permasalahan hidup dengan marah tidak akan menyelesaikan permasalahan itu sendiri.
Menyikapi masalah harus dengan pikiran yang jernih dan sabar.
Rasulullah mengajarkan kita untuk berwudlu & shalat ketika amarah kita memuncak, untuk membuat hati dan pikiran ini menjadi jernih.
Kesabaran bukan berarti pasif atau berdiam diri dari setiap episode kehidupan yang dihadapi.
Kesabaran menuntun kita untuk selalu tabah menerima semua ketentuan Yang Maha Memberikan Kehidupan, tidak menyesali diri.
Segala permasalahan hidup seharusnya membawa kita ke dalam rengkuhan Ilahi, menggantungkan segala apa yang terjadi hanya kepadaNya, dan berusaha untuk bangkit, yakin bahwa hidup ini dapat berubah.

Setidaknya itulah yang akan berkamuflase menjadi sebuah energi besar sehingga kita berani menatap hidup ini.
Karena memang hidup ini sangat indah, begitu banyak karya seni yang bisa kita wujudkan, dan kenapa tidak kita menikmati hidup ini dengan senikmat-nikmatnya.
Itulah seharusnya defenisi hidup dan kehidupan yang kita buat.
Hidup dan kehidupan adalah refleksi kasih sayang Allah kepada hambaNya.
Alangkah ruginya kalau memang waktu yang sesaat ini kita habiskan hanya untuk menyesali diri.
Bergerak, bangkit dan hidupkan hidup ini dengan berbuat sesuatu yang terbaik.

Thursday, January 12, 2006

010.Sedih Tak Berujung

Ada seorang anak, anak ini baru saja menjadi anak yatim piatu, ditinggal ibu-bapaknya.
Anak ini demikian sedihnya, berhari-hari, terbilang minggu….
Teringat perhatian, teguran, elusan, kasih sayang yang berlimpah.
Warisan yang ditinggalkan tak terasa semakin menipis.
Satu demi satu digadaikan pada seorang tuan tanah.
Anak ini sangat rajin menyambangi kuburan orang tuanya.
Setiap kali merenung dikuburan tsb, selalu diiringi tangisan yang berkepanjangan, demikian menyedihkannya.

Seorang kakek berlalu tertatih-tatih.
Melihat anak itu mulai menangis dan mengguguk, kakek itu meloncat dan tertawa-tawa.
Suara tawanya berbaur dengan suara tangis Si anak sehingga terdengar aneh sekali.

Bahkan anak yang sedang menangis itu menghentikan tangisnya memandang kakek itu.
Kek, apa yang kau tertawakan?
Anak yang baik, apa yang kau tangisi?
Aku menangisi kematian ayahku. kata Si anak penasaran.

Ha-ha, benarkah itu? Bagaimana mungkin engkau tangisi orang tuamu kalau engkau tidak tahu bagaimana keadaan mereka sekarang? Yang jelas, mereka terhindar dari kemiskinan, terhindar dari sakit.
Itukah yang kau tangisi? Ataukah engkau menangisi dirimu sendiri karena merasa ditinggalkan orang-orang yang kausayangi, karena merasa hidup seorang diri dan tidak mempunyai siapa-siapa lagi, tidak memiliki apa-apa lagi?
Itukah yang kautangisi?

Anak tsb tertegun dan sadar.
Memang begitulah, kek, aku menangisi diriku sendiri, merasa kasihan kepada diriku sendiri. Salahkah itu?
Ha-ha, tidak salah melainkan tidak tepat.
Manusia harus berusaha mengatasi kesulitannya, bukan hanya ditangisi.

Dan engkau sendiri mengapa tertawa-tawa, kek?
Apa engkau menertawakan aku yang sedang berduka?
Alangkah kejamnya engkau.
Ha-ha-ha, aku tertawa karena melihat kelucuan.
Betapa manusia diombang-ambingkan antara tawa dan tangis, antara suka dan duka.
Baru terlahir sudah menangis, masih belum puaskah?
Menangis dan menangis lagi.

Seorang bocah seperti engkau ini tidak pantas menangis, pantasnya tertawa seperti aku, mentertawakan dunia mentertawakan manusia dengan segala kepalsuannya!

Wednesday, January 11, 2006

009.True Love

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah.
Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut.
Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo
hitam yang gagah.
Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, “Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan” katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

“Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia…”

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.
Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.
“Aku akan mulai duluan ya”, kata sang istri.
Ia lalu mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman…
Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir…
“Maaf, apakah aku harus berhenti ?” tanyanya.
“Oh tidak, lanjutkan…” jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat
kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia.
“Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu”.

Dengan suara perlahan suaminya berkata “Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku.
Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu.
Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku.
Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang…”

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati
suaminya.
Bahwa suaminya menerimanya apa adanya… Ia menunduk dan menangis…

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati.
Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut.
Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?
Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan
bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk…

Monday, January 09, 2006

008.Sudut Tafakkur Idhul Adha

Masih segar dalam ingatan kita suara takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil yang bergema dipermukaan bulan Syawal yang lalu.
Gema takbir yang sangat menggetarkan hati para penutur dan pendengarnya, menunjukkan kebesaran dan keagungan Allah swt.

Seluruh umat Islam di dunia menyambut serta merayakan hari Raya Idul Fitri dengan suasana hati yang dipenuhi kegembiraan dan rasa syukur kepada Allah swt.

Namun, setelah dua bulan berlalu, Allah swt. kembali memperkenankan kita untuk bertemu dengan bulan Dzulhijjah sebagai sarana-memiliki nilai konstitusional yang ekuivalen dengan bulan Syawal-untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Petikan hikmah dan pelajaran dari bulan Dzulhijjah dapat dirasakan oleh setiap kaum muslimin.
Sedikitnya, ada dua referensi-historis yang menjelaskan hikmah bulan ini, yaitu sebagai berikut:
Ketaqwaan seorang hamba (nabi) Allah.
Ketika Nabi Ibrahim as menerima titah Allah SWT (Ash Shaffat 102) untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail as, beliau mematuhi perintah-Nya sebagai bukti ketaqwaan Nabi Ibrahim as.
Keikhlasan, kepatuhan dan kesabaran seorang anak kepada Allah SWT dan ayahnya.
Mendengar sabda ayahanda (Nabi Ibrahim as), Nabi Ismail menjawab,"Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar" (Ash Shaffat 102).
Jawaban Nabi Ismail as-pada saat itu, ia masih berusia muda-tersebut, menunjukkan pada kita tentang keikhlasan, kepatuhan, dan kesabaran terhadap perintah (ujian) Allah swt.
Ujian yang berat kepada Nabi Ibrahim as dan Ismail kecil telah direkam dalam literatur Islam dan hati sanubari umatnya sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sebagai muslim secara kaffah.

Perintah Allah swt. kepada Nabi Ibrahim as. untuk menyembelih anak kesayangannya merupakan suatu bentuk ujian yang benar-benar membuat beliau galau.
Akan tetapi, berkat keimanan dan didorong oleh anaknya sendiri-juga atas dasar keimanan Nabi Ismail sendiri, beliau melaksanakan perintah itu.
Selain itu, keimanan dan ketaqwaan Nabi Ibrahim as serta kesabaran Ismail kecil dapat menjadi data komparatif bagi kaum muslimin untuk melakukan rekonstruksi hubungan manusia dengan Allah (hablumminallaah) dan hubungan manusia dengan sesamanya (hablumminannaas).

Berkaitan dengan konteks hablumminannas yang dituntun oleh Islam, makna ekstensif yang terkandung dalam Hari Raya Idul Adha adalah membangkitkan kesadaran umat Islam tentang pesan rasa kebersamaan dan kesatuan umat-sebagai wujud lain dari ketaqwaan.

Rasa kebersamaan umat itu tercermin melalui penyaluran daging kurban pada golongan yang berhak secara benar dan proporsional, sedangkan kesatuan umat timbul sebagai implikasi rasa kebersamaan yang telah terwujud sebelumnya.
Oleh karena itu, individu muslim yang mengemban kewajiban untuk mengabdi dan memberdayakan masyarakat Islam secara optimal, diharapkan mampu untuk melahirkan rasa kebersamaan dan kesatuan umat tersebut pada kesempatan Idul Adha ini.
Yakinlah, setiap tetes darah kurban yang diniatkan karena Allah ta'aala, sudah pasti akan mendapat balasan yang besar dari-Nya.

Seekor kambing, domba, atau sapi bukanlah ukuran dari ketaqwaan seorang hamba, melainkan niat dan ketulusan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya adalah tujuan esensial dari berkurban.

Harapannya adalah gema takbir, tahmid, dan tahlil di malam 10 Dzulhijjah ini akan diiringi dengan aktualisasi kehidupan beragama masyarakat Islam menuju ketaqwaan yang hakiki.

Saturday, January 07, 2006

007.Enam Batu Ujian Cinta

Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantar kami ke arah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna?
Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup sampai maut memisahkan?

Pertama, Ujian untuk merasakan sesuatu bersama.
Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan.
Cinta sejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri sendiri.
Jika kalian membaca sesuatu, pernahkah kalian berpikir, aku ingin membagi ini bersama sahabatku?
Jika kalian merencanakan sesuatu, adakah kalian hanya berpikir tentang apa yang ingin kalian lakukan, ataukah apa yang akan menyenangkan pihak lain?
Sebagaimana Herman Oeser, seorang penulis Jerman pernah mengatakan, "Mereka yang ingin bahagia sendiri, janganlah kawin. Karena yang penting dalam perkawinan ialah membuat pihak yang lain bahagia. Mereka yang ingin dimengerti pihak yang lain, janganlah kawin. Karena yang penting di sini ialah mengerti pasangannya."
Maka batu ujian yang pertama ialah:
"Apakah kita bisa sama-sama merasakan sesuatu? Apakah aku ingin menjadi bahagia atau membuat pihak yang lain bahagia?"

Kedua, Ujian kekuatan.
Saya pernah menerima surat dari seorang yang jatuh cinta, tapi sedang risau hatinya.
Dia pernah membaca entah di mana, bahwa berat badan seseorang akan berkurang kalau orang itu betul-betul jatuh cinta.
Meskipun dia sendiri mencurahkan segala perasaan cintanya, dia tidak kehilangan berat badannya dan inilah yang merisaukan hatinya.

Memang benar, bahwa pengalaman cinta itu juga bisa mempengaruhi keadaan jasmani.
Tapi dalam jangka panjang cinta sejati tidak akan menghilangkan kekuatan kalian; bahkan sebaliknya akan memberikan kekuatan dan tenaga baru pada kalian.
Cinta akan memenuhi kalian dengan kegembiraan serta membuat kalian kreaktif, dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi.
Batu ujian kedua :
"Apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga kreaktif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga kita?"

Ketiga, Ujian penghargaan.
Cinta sejati berarti juga menjunjung tinggi pihak yang lain.
Seorang gadis mungkin mengagumi seorang jejaka, ketika ia melihatnya bermain bola dan mencetak banyak gol.
Tapi jika ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ayah dari anak-anakku?", jawabnya sering sekali menjadi negatif.
Seorang pemuda mungkin mengagumi seorang gadis, yang dilihatnya sedang berdansa.
Tapi sewaktu ia bertanya pada diri sendiri, "apakah aku mengingini dia sebagai ibu dari anak-anakku?", gadis tadi mungkin akan berubah dalam pandangannya.
Pertanyaannya ialah:
"Apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu kepada yang lainnya? Apa aku bangga atas pasanganku?"

Keempat, Ujian kebiasaan.
Pada suatu hari seorang gadis Eropa yang sudah bertunangan datang pada saya.
Dia sangat risau, "Aku sangat mencintai tunanganku," katanya, "tapi aku tak tahan caranya dia makan apel."
Gelak tawa penuh pengertian memenuhi ruangan.
"Cinta menerima orang lain bersama dengan kebiasaannya.
Jangan kawin berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah di kemudian hari.
Kemungkinan besar itu takkan terjadi.
Kalian harus menerima pasanganmu sebagaimana adanya beserta segala kebiasaan dan kekurangannya.
Pertanyaannya:
"Apakah kita hanya saling mencintai atau juga saling menyukai?"

Kelima, Ujian pertengkaran.
Bilamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu menanyakan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar-benar bertengkar -tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar-benar bagaikan berperang.
Seringkali mereka menjawab, "Ah, belum pernah, pak, kami saling mencintai."
Saya katakan kepada mereka, "Bertengkarlah dahulu -barulah akan kukawinkan kalian."
Persoalannya tentulah, bukan pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk saling berdamai lagi.
Kemampuan ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin.
Bukan seks, tapi batu ujian pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang "dibutuhkan" sebelum kawin.
Pertanyaannya:
"Bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah?"

Keenam, Ujian waktu.
Sepasang muda mudi datang kepada saya untuk dikawinkan. "Sudah berapa lama kalian saling mencintai?" Tanya saya.
"Sudah tiga, hampir empat minggu," jawab mereka.
Ini terlalu singkat. Menurut saya minimum satu tahun bolehlah.
Dua tahun lebih baik lagi.
Ada baiknya untuk saling bertemu, bukan saja pada hari-hari libur atau hari minggu dengan berpakaian rapih, tapi juga pada saat bekerja di dalam hidup sehari-hari, waktu belum rapi, atau cukur, masih mengenakan kaos oblong, belum cuci muka, rambut masih awut-awutan, dalam suasana yang tegang atau berbahaya.
Ada suatu peribahasa kuno, "Jangan kawin sebelum mengalami musim panas dan musim dingin bersama dengan pasanganmu."


SUMBER : "JODOHKU", oleh Walter Trobisch Beberapa dari Batu Ujian inidikutip Trobisch dari buku "LOVE AND THE FACTS OF LIFE" oleh Evelyn Duvall.

Friday, January 06, 2006

006.Cermin Anak

Suatu ketika di sebuah sekolah, diadakan pementasan drama.
Pentas drama yang meriah, dengan pemain yang semuanya siswa-siswi di sana.
Setiap anak mendapat peran, dan memakai kostum sesuai dengan tokoh yang mereka perankan.

Semuanya tampak serius, sebab Pak Guru akan memberikan hadiah kepada anak yang tampil terbaik dalam pentas.
Di depan panggung, semua orangtua murid ikut hadir dan menyemarakkan acara itu.
Lakon drama berjalan dengan sempurna.
Semua anak tampil dengan maksimal.

Ada yang berperan sebagai petani, lengkap dengan cangkul dan topinya, ada juga yang menjadi nelayan, dengan jala yang disampirkan di bahu.
Di sudut sana, tampak pula seorang anak dengan raut muka ketus, sebab dia kebagian peran pak tua yang pemarah, sementara di sudut lain, terlihat anak dengan wajah sedih, layaknya pemurung yang selalu menangis.
Tepuk tangan dari para orangtua dan guru kerap terdengar, di sisi kiri dan kanan panggung.

Tibalah kini akhir dari pementasan drama.
Dan itu berarti, sudah saatnya Pak Guru mengumumkan siapa yang berhak mendapat hadiah.
Setiap anak tampak berdebar dalam hati, berharap mereka terpilih menjadi pemain drama yang terbaik.
Dalam komat-kamit mereka berdoa, supaya Pak Guru akan menyebutkan nama mereka, dan mengundang ke atas panggung untuk menerima hadiah.
Para orangtua pun ikut berdoa, membayangkan anak mereka menjadi yang terbaik.

Pak Guru telah menaiki panggung, dan tak lama kemudian ia menyebutkan sebuah nama.
Ahha... ternyata, anak yang menjadi pak tua pemarah-lah yang menjadi juara.
Dengan wajah berbinar, sang anak bersorak gembira.
"Aku menang...", begitu ucapnya. Ia pun bergegas menuju panggung, diiringi kedua orangtuanya yang tampak bangga.
Tepuk tangan terdengar lagi.

Sang orangtua menatap sekeliling, menatap ke seluruh hadirin.
Mereka bangga.
Pak Guru menyambut mereka. Sebelum menyerahkan hadiah, ia sedikit bertanya kepada sang "jagoan, "Nak, kamu memang hebat.

Kamu pantas mendapatkannya.
Peranmu sebagai seorang yang pemarah terlihat bagus sekali. Apa rahasianya ya, sehingga kamu bisa tampil sebaik ini? Kamu
pasti rajin mengikuti latihan, tak heran jika kamu terpilih menjadi yang terbaik.." tanya Pak Guru.

"Coba kamu ceritakan kepada kami semua, apa yang bisa membuat kamu seperti ini..."
Sang anak menjawab, "Terima kasih atas hadiahnya Pak. Dan sebenarnya saya harus berterima kasih kepada Ayah saya di rumah.

Karena, dari Ayah lah saya belajar berteriak dan menjadi pemarah. Kepada Ayah-lah saya meniru perilaku ini. Ayah sering berteriak kepada saya, maka, bukan hal yang sulit untuk menjadi pemarah seperti Ayah."
Tampak sang Ayah yang mulai tercenung.
Sang anak mulai melanjutkan, "...Ayah membesarkan saya dengan cara seperti ini, jadi peran ini, adalah peran yang mudah buat saya..."

Senyap.
Usai bibir anak itu terkatup, keadaan tambah senyap.
Begitupun kedua orangtua sang anak di atas panggung, mereka tampak tertunduk.
Jika sebelumnnya mereka merasa bangga, kini keadaannya berubah.
Seakan, mereka berdiri sebagai terdakwa, di muka pengadilan.

Mereka belajar sesuatu hari itu.
Ada yang perlu diluruskan dalam perilaku mereka.

(Sumber : Swaramerdeka)

Thursday, January 05, 2006

005.Beda Pendapat

Adalah Andi dan Marsudi, dua orang sahabat yang kebetulan bekerja di satu lembaga dan dipercaya menjadi pimpinan di situ.Dalam keseharian mereka adalah sosok yang layak untuk dijadikan panutan anak buah.

Mereka juga bekerja sama untuk memajukan lembaga tempat mereka bekerja.Yang namanya manusia, tak luput dari cobaan atau ujian. Dalam satu kegiatan, mereka berbeda pendapat.
Terjadi adu argumen sengit yang ternyata mereka tidak berhasil menyatukan pendapat.Tidak seperti biasanya, Andi kali ini begitu bersikeras mempertahankan pendapatnya dan sangat keras pula menyerang pendapat Marsudi.
Hari-hari berikut Andi terlihat menjauhi Marsudi. Beda pendapat sudah mulai meningkat menjadi perasaan "salah dan benar", artinya Andi yang benar dan Marsudi yang salah.Saat berikutnya hampir semua anggota lembaga tersebut menyokong pendapat Marsudi, Andi tetap tidak mau mengubah sikapnya, bahkan menjadi memusuhi Marsudi. Marsudi sendiri tetap bersikap tenang dan tidak menunjukkan sikap yang serupa kepada Andi.
Dia menganggap bahwa Andi sedang emosi saja.
Nanti kalau semua reda, menurut Marsudi, Andi akan baik seperti sedia kala.Ternyata harapan Marsudi tidak menjadi kenyataan, Andi makin memusuhi Marsudi, tatkala pelaksanaan gagasan Marsudi dirasa makin menjauhkan Andi dari "kenyamanan" yang diperolehnya selama ini.
Pendapat-pendapat Andi hampir selalu tidak disepakati oleh para anggota lembaga. Kebencian Andi kepada Marsudi makin memuncak.Waktu berlalu, dan akhirnya Andi harus mengakui bahwa pendapat Marsudi memang benar dan terbukti mampu mengangkat lembaga ke tempat yang lebih baik.
Tetapi kebenciannya sudah menutup mata hatinya, sehingga dia tetap enggan untuk mengakui. Akhirnya sungguh tragis, karena dia memutuskan keluar dari lembaga dan bekerja di tempat lain.Sungguh satu gambaran buram tentang pemahaman beda pendapat.
Terkadang (sering malah), bahwa kita dengan pengetahuan yang terbatas sudah meng"claim" beda pendapat sebagai kasus benar dan salah, yang artinya kita yang selalu benar dan orang lain yang salah.
Ketidakmampuan mengemas beda pendapat ternyata mampu mendorong kita terjerumus dalam perangkap "kebencian yang membuta".
Dalam posisi seperti itu, kita menjadi sulit menerima fakta yang mendukung kebenaran orang lain.
Pokoknya....., demikian isi kepala kita penuh dengan dogma "membenarkan diri sendiri".Itulah yang saat ini menguasai sebagian besar kita di Indonesia.
Hal itu nampak dari riuh rendahnya masalah yang muncul dari hari ke hari semakin banyak dan semakin kisruh.
Demokrasi ternyata malah mengangkat perselisihan yang tidak perlu karena kita belum berhasil mengemas beda pendapat secara positif, syarat mendasar berlangsungnya kehidupan berdemokrasi.Semoga wacana ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua untuk dapat meningkatkan kemampuan memahami beda pendapat.

Tuesday, January 03, 2006

004.Fenomena Bakso

Beberapa pekan terakhir ramai dibicarakan tentang pemakaian bahan makanan yang sebenarnya bukan ditujukan dikonsumsi manusia.

Setelah formalin dan borax merebak di media massa sampai-sampai banyak pedagang kecil seperti mie, tahu, ikan asin dan makanan yang sering diberitakan mengandung formalin-borax turun drastis penjualannya.
Beberapa pedagang makanan sampai memasang banner "tidak mengandung formalin".

Tempo hari (31.12.2005 & 01.01.2006) di "Reportase" TransTV ada investigasi tentang seluk beluk pembuatan makanan dengan bahan tambahan borax dan yang lebih mengerikan lagi adanya pembuatan bakso memakai daging tikus.
Beberapa waktu yang lalu TransTV emang pernah juga mengivestigasi penjualan Ayam Tiren waktu merebak flu burung, ayam tiren ini artinya ayam mati kemarin yang berarti ayam yang telah mati alias bangkai yang diperjualbelikan dipasar yang berasal dari oknum karyawan peternakan.
Emang ada trik dan tip untuk membedakannya selain warna daging dan ngetes memakai naluri binatang misalnya kucing (kucing aja ogah makan ayam tiren !).

Setelah nonton Reportase tadi kita akhirnya jijik untuk mengkonsumsi bakso tersebut (untung gw gak doyan bakso... sori ya yang fans bakso!). Bakso emang makanan yang menarik untuk dibicarakan setelah sebelumnya ada berita mengenai pembuatan saus tomatnya yang berasal dari tomat busuk, sekarang kasus formalin dan daging tikus.


Kebetulan lokasi nara sumber TransTV ada di Pantura yang kebetulan di sana banyak tikus sawah dan kalo gak adapun biasa pake tikus got yang besar, lalu dicincang dan dicampur dengan adonan bakso, jadi mereka butuh 1 kg daging tikus sehingga hemat 50 ribu buat ngegantiin daging sapi.

Untuk membedakan bakso yang pake borax emang lebih gampang (warna dan uji hewan), tapi untuk membedakan bakso tikus ama bakso sapi agak sulit, kecuali yang bikin yang tau.
Ini emang bukan gosip atau berita bohong seperti berita bakso tikus di millis beberapa waktu yang lalu.

Lalu apa sih peran pemerintah dalam hal ini Badan POM ataupun Depkes?
Emang bahan tambahan makanan telah diatur dalam Peraturan Menkes No.722/Menkes/Per/IX-1988 tentang bahan Tambahan Makanan.
Karena potensi bahayanya, keempat jenis bahan kimia ini (formalin, boraks, pewarna merah rhodamin B, dan pewarna kuning metanil yellow) dilarang digunakan di dalam produk pangan.


Formalin banyak digunakan sebagai disinfekstan untuk pembersih lantai, kapal, gudang, dan pakaian, sebagai germisida dan fungisida pada tanaman dan sayuran, serta sebagai pembasmi lalat dan serangga lainnya.
Formalin sangat mudah diserap melalui saluran pernafasan dan pencernaan.

Penggunaan formalin dalam jangka panjang dapat berakibat buruk pada organ tubuh, seperti kerusakan hati dan ginjal.
Karena beracun, kemasan formalin diberi label dengan tanda gambar tengkorak pada dasar kotak berwarna jingga.

Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Dalam air boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat.
Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam, pembuatan gelas dan enamel, sebagai pengawet kayu, dan pembasmi kecoa.
Asam borat maupun boraks adalah racun bagi sel-sel tubuh, berbahaya bagi susunan saraf pusat, ginjal dan hati.

Formalin dan Borax biasanya disalahgunakan dalam pembuatan bakso, kerupuk, mie dan sejenisnya.

Rhodamin B adalah zat warna sintesis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan berwarna merah terang berfluoresens. Rhodamin B umumnya digunakan sebagai pewarna kertas dan tekstil.
Percobaan pada binatang menunjukkan rhodamin B diserap lebih banyak pada saluran pencernaan. Kerusakan pada hati tikus terjadi sebagai akibat pakan yang mrngandung rhodamin B dalam konsentrasi yang tinggi.

Konsumsi rhodamin B dalam waktu lama dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan kanker hati.

Metanil yellow adalah zat warna sintesis berbentuk serbuk berwarna kuning kecoklatan, larut dalam air, agak larut dalam aseton.

Metanil yellow umumnya digunakan sebagai indikator reaksi netralisasi asam-basa.
Metanil yellow adalah senyawa kimia azo aromatik amin yang dapat menimbulkan tumor dalam berbagai jaringan hati, kandung kemih, saluran pencernaan atau jaringan kulit.

Rhodamin B dan Metanil Yelloe biasanya disalahgunakan untuk mewarnai makanan.

Akan tetapi sebagai konsumen kita juga harus waspada terhadap apa yang harus kita konsumsi, mau makan daging ayam takut kena flu burung, makan tahu, ikan asin takut mengandung formalin, makan bakso apalagi selain takut formalin juga jijik ama daging tikus, buat yang punya anak kecil juga harus mewaspadai makanan kecil yang sering dijajakan di depan sekolah!.

Monday, January 02, 2006

003.Republik Cinta

Band asal kota Surabaya yang penuh dengan kontroversi, Dewa, telah menandatangani kontrak baru dengan label EMI Music.
Meski belum ada pernyataan resmi, namun kabar kontrak baru Dewa dan rencana untuk merilis album baru, dengan jangkuan global, sudah banyak diberitakan di media.

Dalam berbagai kesempatan, Dhani pentolannya Dewa telah memberikan statement di infotainment maupun media cetak, tentang album baru Dewa, yang sedianya akan dipasarkan secara global, dan mempergunakan dua bahasa, Indonesia dan Inggris.

Secara tidak resmi pula, pihak EMI sudah mengiyakan bahwa Dewa telah resmi bergabung dengan label internasional ini.
Beberapa waktu lalu, Dhani memang sempat mengutarakan niat Dewa akan go Asia, menurut Dhani kalau disebut go internasional itu terlalu muluk.

Menurut sumber, title album terbaru Dewa adalah ‘Republik Cinta’.
Bahkan nama ini sudah banyak dibicarakan Baladewa di forum website resmi Dewa19.

Band yang digawangi oleh Ahmad Dhani (keyboard, vokal), Once (vokal), Tyo Nugros (drum), Andra (gitar), dan Yuke (bas) sedang mempersiapkan album baru agar bisa segera dirilis bulan ini.

Sedangkan untuk album internasional, akan dirilis bulan Februari 2006.
Dewa akan memasukkan sekitar sebelas lagu diantaranya Larut, Lelaki Pencemburu, Flower in The Dessert dan Move on Revolt.

Album ini mengusung berbagai jenis musik, mulai dari pop, rock sampai R&B.

Di lagu Sedang Ingin Bercinta, Dewa memasukkan unsur R&B.
Sedangkan Nuansa mellow romatis ala Unchained Melody, ada di lagu Perasaanku Tentang Perasaanku Padamu.
Menurut sumber, single perdana album Republik Cinta adalah Laskar Cinta.
Ini terinspirasi dari “kontroversi” yang sempat mendera Dewa.

So, bagi para Baladewa, siapkah bergabung menjadi warga Negara Republik Cinta?.

Nantikan album terbaru Dewa bulan ini juga.

002.Apakah Kau Suka, Sayang atau Cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang, kauingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk bahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau menyukai seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”
Saat kau menyayangi seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”
Saat kau mencintai seseorang dan berada disisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya…

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata “Sudahlah, jangan menangis.”
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, “Mari kita selesaikan masalah inibersama-sama.”

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata,”Ia sangat cantik dan menawan.”
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata,”Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..”

Pada saat orang yang kau suka menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau sayang menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau cintai menyakitimu, kau akan berkata,”Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan.”

Pada saat kau suka padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau sayang padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau cinta padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.


(sumber: unknown)

Sunday, January 01, 2006

001.Busuknya Kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) tersebut mengadakan "permainan".
Ibu Guru menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang.
Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa ... tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik.

Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5.
Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang dibenci.

Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?"
Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak
merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi.

Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.
Ibu Guru : " Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun
kita pergi. Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ?
Alangkah tidak nyamannya ..."