Disebut, misalnya, bangsa yang sakit, pemalas, penjiplak, pengutang, penipu, pendusta, koruptor, teroris, peracun, tukang gontok-gontokan, dan predikat jelek lain.
Stempel tak sedap itu muncul dari berbagai kalangan.
Saya hanya bisa mengurut dada.
Jelas-jelas, misalnya, lampu di perempatan menyala merah, eh, nyelonong terus.
Polisi di depan mata pun tak digubris, dan memang tak bisa berbuat apa-apa.
Negeri ini seperti tak berhukum.
Saat kendaraan dia kesenggol pengendara lain, mata dipelototkan liar sembari mulut mengumpat: ''Matamu ditaruh di mana?''
No comments:
Post a Comment