Tidak semua diam adalah emas.
Telah lama kita mendengar ungkapan bahwa diam itu emas. Diam dan keheningan itu adalah peng-indah pembicaraan, dan diam pada saat yang tepat justru membuat seseorang berbicara lebih fasih daripada mereka yang melulu berbicara.
Tetapi tidak semua diam dan keheningan adalah emas.
Pada banyak kesempatan, diam itu justru menjadi sebab dari masalah-masalah besar, dan menjadi pemberi ijin bagi keberlanjutan dari keburukan dan kejahatan.
Diam adalah sebuah bentuk persetujuan; sehingga seseorang yang diam dihadapan kesalahan dan kejahatan -telah sebetulnya sama dengan menyetujui terjadinya kesalahan dan tidak menolak dilaksanakannya kejahatan.
Bila kita dinilai dari apa yang kita katakan, mohon Anda sadari bahwa kita juga dinilai dari apa yang kita diamkan.
Maka terhadap apakah Anda diam?
Keheningan bukanlah sebuah pelajaran. Yang Anda dengar dalam keheningan itu lah -yang menjadi pelajaran keemasan.
Diam adalah bahasa yang sering disalah-artikan.
Keheningan sering memperbesar penderitaan karena kecenderungannya untuk mengulangi kejadian.
Bagi hati yang mencari keheningan adalah tempat untuk menemukan.
Bagi yang sudah menemukan nilai dari pengertian itu hanya sebanding dengan keikhlasannya untuk menerima.
Dan bagi yang sudah menerima nilai dari penerimaannya bergantung pada nilai yang bisa dibangunnya untuk orang lain -dari pengertian itu.
Maka diam -dan keheningan, hanya bernilai bagi yang merindukan nilai.
[Penjelasan Selengkapnya Di Sini]
No comments:
Post a Comment