Falsafah itu sepertinya yang dianut Letto, grup musik asal Yogyakarta.
Nama tersebut tidak ada hubungan dengan Leto, istri Zeus dan ibu dari Apolo dan Artemis dalam mitologi Yunani.
Bagi Noe (vokal, kibor), Patub (gitar), Arian (bas), dan Dedi (dram,perkusi), nama itu Merely an identity, untuk identitas semata.
Hal yang terpenting adalah bagaimana mereka memberi sesuatu yang berarti di blantika musik Tanah Air.
Arti itu yang coba disampaikan lewat album debut Truth, Cry and Lie.
Dengan lirik yang puitis dan religius karena mereka banyak terpengaruh oleh Kelompok Kyai Kanjeng-nya Emha karena salah satu personilnya yaitu Noe adalah salah satu anak dari Emha Ainun Najib.
[Selanjutnya]
No comments:
Post a Comment