Seperti ditulis
Dr Michael Newton dalam
Journey of the Souls, banyak jiwa mengalami depresi berat. Setelah dihipnoterapi ternyata berkejaran dengan keinginan sejak beberapa kehidupan sebelumnya. Dalam derajat yang berbeda, manusia sedang berkejaran dengan keinginan. Tandanya ialah menyukai sesuatu yang nanti akan terjadi, membenci sesuatu yang sudah digenggam. Setelah yang nanti menjadi sesuatu yang kini, lagi-lagi kita merindukan yang nanti.
Ini serupa kisah Nasrudin. Suatu hari Nasrudin asyik memancing. Tiba-tiba polisi datang. Nasrudin lari, diikuti polisi. Setelah berhenti karena kelelahan, polisi sambil membentak bertanya, "
Mana tiket masuknya?" Dengan polos Nasrudin menunjukkan tiket. Menyadari kekeliruannya, polisi bertanya, "
Kalau punya tiket, mengapa tadi lari?" Nasrudin berucap, "
Saya lari karena penyakit mag kambuh, ingin cepat-cepat bertemu dokter."
Beginilah kehidupan banyak orang. Terlalu banyak waktu terbuang untuk berlari. Setelah habis energi, baru sadar kalau berlari untuk sebuah kesalahpahaman. Dan yang paling banyak bertanggung jawab atas hidup yang terus berlari adalah keserakahan/keinginan.
[read more]